Kanal24, Kediri – Mahasiswa Universitas Brawijaya berhasil meraih pendanaan dalam Program Penguat Kapasitas Organisasi Mahasiswa dengan inovasi “IMUTS: Integrated Multi Tropic Agrokomples”. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas masyarakat di Desa Wonoasri, Kediri, Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan organisasi mahasiswa oleh perguruan tinggi, yang diimplementasikan dalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) adalah inisiatif dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi, dengan fokus pada pengembangan kemampuan manajerial, kepemimpinan, administrasi organisasi, serta meningkatkan kompetensi individu melalui pelatihan, workshop, pendampingan, dan proyek sosial.
Kolaborasi Antar Fakultas dalam Pengembangan IMUTS
Tim mahasiswa yang mendapatkan pendanaan terdiri dari tiga fakultas berbeda: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Peternakan. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan konsep Integrated Multi Tropic Agrokomples (IMUTS). Program ini adalah bagian dari program eksekutif keluarga mahasiswa Universitas Brawijaya di PSDKU Kediri, yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan lahan pertanian dengan mengintegrasikan berbagai jenis komoditas tropis dalam satu sistem terpadu. Diharapkan, konsep ini dapat meningkatkan hasil pertanian dan menjaga keseimbangan lingkungan setempat.

Fokus dan Inovasi Program IMUTS
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (7/7/2024) dipaparkan bahwa program IMUTS berfokus pada penerapan teknologi dan praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoasri. Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah penggunaan tanaman multi tropic. Tim mahasiswa mengintegrasikan berbagai jenis tanaman tropis yang saling mendukung pertumbuhannya, seperti tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman obat, dalam satu sistem terpadu. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem setempat.
Selain itu, program ini memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi produksi. Teknologi seperti irigasi tetes digunakan untuk menghemat air dan memastikan tanaman mendapatkan kelembaban yang optimal. Penggunaan pupuk organik dan pestisida alami menjadi pilihan untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman, sekaligus mengurangi dampak negatif bahan kimia pada lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus utama dalam program ini. Tim mahasiswa melibatkan masyarakat Desa Wonoasri secara aktif dalam setiap tahap program, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Pendekatan partisipatif ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program setelah pendampingan selesai. Masyarakat dilatih untuk mengelola sistem pertanian terpadu secara mandiri, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempertahankan produktivitas pertanian dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, pengembangan pasar juga menjadi bagian penting dari program IMUTS. Mahasiswa membantu masyarakat desa untuk mengakses pasar yang lebih luas, sehingga hasil pertanian mereka dapat dijual dengan harga yang lebih baik. Upaya ini melibatkan strategi pemasaran yang efektif dan membangun jaringan dengan para pelaku pasar. Dengan demikian, petani di Desa Wonoasri tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih besar dari hasil pertanian mereka.
Pendanaan yang diperoleh dari Program Penguat Kapasitas Organisasi Mahasiswa digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dalam program IMUTS, termasuk pelatihan bagi petani, penyediaan alat dan bahan pertanian, serta pengembangan infrastruktur pertanian. Melalui pendekatan holistik ini, program IMUTS tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dampak Positif bagi Desa Wonoasri
Pendanaan yang diperoleh dari Program Penguat Kapasitas Organisasi Mahasiswa akan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dalam program IMUTS. Ini termasuk pelatihan bagi petani, penyediaan alat dan bahan pertanian, serta pengembangan infrastruktur pertanian di Desa Wonoasri. Program ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat agar lebih produktif, aktif, dan sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.
Keberhasilan mahasiswa Universitas Brawijaya dalam meraih pendanaan ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Wonoasri. Selain meningkatkan produktivitas pertanian, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, mahasiswa Universitas Brawijaya terus berusaha memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Program IMUTS adalah salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut.(din)