Kanal24, Malang – Putu Deva Artha Pradnyana, mahasiswa kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), memaparkan inovasi terbaru yang melibatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam pengembangan alat medis berbasis teknologi. Saat ditemui di dalam acara Expo Inovasi Program Studi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) yang diselenggarakan pada Minggu (07/01/2024), Deva menjelaskan bahwa konsep tersebut dinamakan “Medvolution” dan berakar dari kebutuhan akan integrasi teknologi dalam bidang kedokteran.
“Awalnya, prodi-prodi lain hadir sebelum prodi kedokteran. Namun, di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang, kami ingin menghadirkan evolusi teknologi di dunia kedokteran,” ujar Deva.
Salah satu terobosan yang diusung oleh tim Medvolution adalah sebuah mangkok pintar yang dapat mengukur kalori dari makanan. Deva menjelaskan bahwa mangkok tersebut terintegrasi dengan aplikasi di smartphone, memungkinkan pengguna untuk secara akurat menghitung jumlah kalori dari setiap hidangan. Inovasi ini diharapkan membantu mereka yang tengah menjalani program diet.
Selain itu, tim Medvolution juga menciptakan stetoskop digital yang memungkinkan pendengaran detak jantung tanpa harus bersentuhan langsung dengan pasien. Deva menyebut alat tersebut “DJ Scope” dan menjelaskan bahwa suara detak jantung dapat direkam melalui ponsel untuk konsultasi jarak jauh antara dokter umum dan spesialis.
“Ini adalah kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Kami menemukan modul untuk stetoskop ini, mencoba membran dari produk yang sudah ada, dan mengintegrasikannya dengan sinyal smartphone,” tambahnya.
Dalam eksplorasinya, tim Medvolution telah mencoba aplikasi DJ Scope yang dapat diunduh melalui Play Store dan telah mengajukan paten untuk inovasinya. Deva menyatakan bahwa ada rencana untuk lebih mengembangkan aplikasi tersebut agar suara yang direkam lebih spesifik dan akurat.
“Saat ini, tingkat akurasi sekitar 70 hingga 80%, namun kami berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi ini agar dapat memberikan kontribusi positif pada dunia kedokteran yang semakin maju,” pungkasnya.
Inovasi yang dihasilkan dari kolaborasi ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam bidang kedokteran, memungkinkan adaptasi yang lebih baik terhadap perkembangan dunia yang semakin canggih. (nid/skn)