Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) kukuhkan guru besar baru Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). Suasana khidmat mengiringi prosesi pengukuhan Prof. Dr. Ir. Susinggih Wijana, S. U. di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Malang hari ini (17/1/2024).
Prof. Susinggih dalam orasinya mengungkapkan bahwa kebutuhan industri makanan dan minuman akan semakin meningkat sehingga defisit produksi gula dipastikan akan semakin besar, oleh karena itu dibutuhkan substitusi dari sumber lain.
“Selama ini yang telah diproduksi di Indonesia adalah gula palma, yang dapat diperoleh dari berbagai tanaman palma (aren, kelapa, siwalan dan nipah), sedangkan diantara jenis tanaman tersebut tanaman aren varietas unggul memiliki produktivitas nira tertinggi mencapai 15-25 liter/hari, sehingga sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia.” terangnya.
Selain itu, Prof. Susinggih menemukan bahwa kualitas produksi gula aren di Indonesia juga masih belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Penyebab utamanya adalah teknologi yang digunakan oelh perajin masih tradisional dan kualitas SDM dalam penguasaan teknologi masih relatif rendah.
“Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kualitas gula aren yang diproduksi oleh perajin dan juga diversifikasi produk olahan sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.” ujarnya.
Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi gula aren adalah dengan melakukan proses ulang (reprocessing).
“Untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi produk gula cetak dapat dilakukan dengan teknologi reprocessing, mengolah ulang produk gula aren cetak menjadi aneka produk hilir (gula semut, sirup, pasta, alkohol dan asam cuka).” terangnya.
Lebih lanjut Profesor bidang Ilmu Bahan Agroindustri ini menjelaskan bahwa teknologi reprocessing ini tidak akan mematikan usaha penyadap/perajin gula aren yang telah ada di wilayah pedesaan.
“Justru dapat dikembangkan menjadi mitra produksi dengan peran perajin sebagai penyedia bahan baku dan unit UKM reprosesing sebagai inti produksi yang dapat menjamin kualitas produk aneka olahan gula aren yang dihasilkan.” ujarnya.
“Harapannya, teknologi reprocessing ini dapat diterapkan di berbagai sentra produksi gula palma umumnya dan gula aren khususnya, sehingga mampu meningkatkan produksi gula aren nasional, dampak yang diharapkan adalah kontribusi gula aren Indonesia mampu mengurangi impor gula Indonesia”, imbuhnya.
Prof. Dr. Ir. Susinggih Wijana, S. U. merupakan profesor aktif ke-28 di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Profesor aktif ke-207 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke-368 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (din)