Kanal24, Malang – Di tengah persaingan pariwisata global yang semakin ketat, pengelolaan destinasi wisata berbasis komunitas membutuhkan inovasi dan manajemen strategis untuk tetap relevan dan berdaya saing. Tantangan ini semakin terasa dengan meningkatnya kebutuhan wisatawan akan pengalaman unik dan berkelanjutan yang mampu mengintegrasikan budaya lokal serta keberlanjutan lingkungan.
Menjawab tantangan tersebut, Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia menggelar program pengabdian masyarakat bertaraf internasional bertajuk “Event Management Training for the Tulungrejo Tourism Village Community: Building Sustainable Tourism Appeal”. Kegiatan yang digelar pada Selasa (19/11/2024) di Desa Wisata Tulungrejo, Kota Batu, ini bertujuan membekali pengelola desa wisata dengan keterampilan manajemen acara yang dapat memperkuat daya tarik pariwisata Tulungrejo menuju standar internasional.
Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari UB dan UiTM. Narasumber, Izura Ibrahim dan Nurfaznim Shuib dari UiTM, memberikan materi praktis mengenai strategi peningkatan manajemen pariwisata. Mereka menekankan pentingnya inovasi atraksi berbasis nilai lokal, sistem tata kelola yang solid, dan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten serta bersertifikasi. “Pengelolaan yang efektif, didukung inovasi budaya lokal dan SDM pariwisata yang terlatih, adalah kunci sukses pengembangan destinasi wisata berkelanjutan,” ujar Izura Ibrahim.
Program ini dihadiri oleh pimpinan Fakultas Vokasi UB, termasuk Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE, Ketua International Relations Office (IRO) Fakultas Vokasi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program ini dalam memotivasi Desa Tulungrejo untuk berkembang sebagai destinasi wisata internasional.
“Kegiatan ini tidak hanya mendukung pariwisata berkelanjutan, tetapi juga menjadi sarana interaksi lintas budaya yang memperkuat budaya akademik internasional di kedua universitas,” ungkapnya.
Ketua Departemen Bisnis dan Hospitality Fakultas Vokasi UB, San Rudiyanto, SE., MSA., Ak., juga menyambut positif kolaborasi ini. Ia menyoroti pentingnya pengintegrasian teknologi otomasi dan digital dalam pengembangan atraksi wisata desa. “Kerja sama ini dapat diperluas dengan penerapan teknologi yang mendukung daya tarik wisata lokal,” tambahnya.
Sebanyak 50 peserta, yang terdiri dari perangkat Desa Tulungrejo, kelompok penggerak wisata, mahasiswa UB, dan mahasiswa UiTM, berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini. Program pelatihan mencakup perencanaan, pengorganisasian, hingga pemasaran acara wisata. Diharapkan, kegiatan ini dapat membekali masyarakat Desa Tulungrejo dengan keterampilan manajemen acara yang memperkuat posisi desa sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.
Kegiatan pengabdian masyarakat internasional ini direncanakan menjadi program tahunan dengan lokasi bergantian antara Indonesia dan Malaysia. Selain mendukung pengembangan pariwisata, program ini juga mencerminkan upaya Fakultas Vokasi UB untuk terus memperluas penerapan teknologi di desa-desa sasaran. Komitmen ini menjadi bagian dari strategi mendukung pencapaian target World University Rankings (WUR) Universitas Brawijaya sekaligus memperkokoh posisi Fakultas Vokasi UB dalam peta pendidikan internasional.