Kanal24, Malang – International Undergraduate Program (IUP) Universitas Brawijaya (UB) terus menunjukkan eksistensinya sebagai program unggulan dalam mendukung internasionalisasi kampus. Memasuki tahun kedua pelaksanaannya, IUP hadir bukan hanya sebagai jalur kuliah berbahasa Inggris, tetapi juga sebagai pintu gerbang mahasiswa UB menuju pengalaman global di berbagai belahan dunia. Ketua IUP UB, Prof. Dr. Agustin Krisna Wardani, S.T.P., M.Si., menyampaikan berbagai keunggulan dan perkembangan program ini dalam sebuah wawancara khusus dengan Kanal24 pada Senin (14/04/2025).
“IUP ini kami selenggarakan sebagai bagian dari upaya internasionalisasi UB. Program ini telah berjalan selama dua tahun dan menjadi medium penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan exposure global,” tutur Prof. Agustin. Salah satu keunggulan utama IUP adalah kewajiban bagi mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan di luar negeri, baik dalam bentuk double degree, joint research, maupun program mobilitas jangka pendek seperti kunjungan akademik satu hingga dua bulan.
Baca juga:
‘Perang Bintang’ dalam Pemilihan Dekan FIB UB 2025

Program ini juga membuka peluang besar untuk kolaborasi internasional dengan berbagai mitra kampus di luar negeri. “Kami terus menjalin networking dan meminta dukungan dari berbagai fakultas agar memperluas jejaring global, sehingga mahasiswa IUP dapat lebih banyak tersebar ke institusi luar negeri,” ujarnya.
Peningkatan Animo dan Capaian Internasional
Meskipun baru dua tahun berjalan, minat terhadap IUP menunjukkan tren positif. “Tahun ini kami membuka tiga gelombang pendaftaran. Pada batch pertama, animo masih rendah karena waktu penyaringan yang lebih awal. Namun, pada batch kedua, terjadi lonjakan signifikan dengan 175 peserta,” ungkapnya.
Salah satu pencapaian penting dari IUP UB tahun ini adalah berhasil menjaring pendaftar dari 10 negara. Ini menunjukkan daya tarik UB sebagai kampus tujuan studi dari mancanegara. Namun, Prof. Agustin mengakui bahwa upaya memperbesar porsi mahasiswa asing masih menjadi pekerjaan rumah. “Target kami ke depan adalah meningkatkan jumlah pendaftar dari luar negeri serta memenuhi kuota dari setiap program studi (PS) yang ikut serta,” tegasnya.
Saat ini, dari 28 program studi yang dinilai siap menyelenggarakan IUP, baru 17 PS dari 10 fakultas yang menerima mahasiswa IUP. Beberapa PS menunjukkan capaian positif, terutama di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sedangkan fakultas lain masih perlu didorong untuk meningkatkan promosi dan kesiapan.
Seleksi Ketat, Fokus Bahasa Inggris dan Kompetensi
Sistem seleksi mahasiswa IUP dirancang ketat untuk menjamin kualitas peserta. Seleksi awal dilakukan melalui tes bahasa Inggris, dilanjutkan dengan wawancara. Hanya mereka yang lulus standar kemampuan bahasa Inggris yang bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. “Bahasa Inggris menjadi syarat utama karena seluruh pembelajaran IUP dilakukan dalam bahasa Inggris, termasuk oleh dosen,” jelasnya.
Wawancara juga menjadi faktor penting dalam proses seleksi. Selain kemampuan komunikasi, wawancara menilai kesiapan akademik mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dalam konteks internasional. “Walaupun lulus tes bahasa Inggris, jika wawancara tidak meyakinkan, tetap menjadi pertimbangan,” tambahnya.
Harapan dan Target Ke Depan
Sebagai Ketua IUP, Prof. Agustin menargetkan program ini dapat memenuhi kuota masing-masing program studi, serta terus memperluas jaringan kerja sama internasional. Ia optimistis, dengan reputasi UB sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, target tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi lintas unit dan strategi promosi yang intensif.
Baca juga:
SNBT 2025 di UB, Prodi Kedokteran Tetap Jadi Favorit
“Kami ingin memberikan fasilitas terbaik agar mahasiswa bisa belajar di luar negeri dengan biaya yang terjangkau. Esensi IUP adalah membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa untuk go international, dan itu adalah mimpi yang sedang kami wujudkan bersama,” tutupnya.
Bagi calon mahasiswa yang berminat mengikuti IUP, Prof. Agustin menyarankan untuk mempersiapkan diri dengan memperkuat kemampuan bahasa Inggris sejak awal serta memahami bidang studi yang diminati. Dengan kombinasi kompetensi akademik dan komunikasi internasional, IUP UB diyakini akan menjadi jalur prestisius menuju karier dan jejaring global yang luas. (nid)