KANAL24, Jakarta – Pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi oleh anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) bakal segera dimulai. Pasalnya perseroan menargetkan penetapan lokasi (penlok) Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 3 di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan selesai bulan ini.
Direktur Utama PT JPB, D Hari Pratama, mengatakan SK penetapan lokasi untuk wilayah Probolinggo dan Situbondo sudah diterbitkan. Untuk Banyuwangi, dia berharap dalam satu bulan ini sudah keluar, sehingga pembebasan lahannya bisa dimulai Maret 2020.
Sebelumnya, PT JPB mendukung pelaksanaan konsultasi publik yang dilakukan Pemprov Jawa Timur, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan Probowangi 3 dan Pemkab Banyuwangi kepada sekitar 800 warga yang lahannya terdampak pembebasan lahan pembangunan jalan tol tersebut.
Hasilnya, seluruh warga terdampak menyetujui dan menandatangani berita acara persetujuan pembebasan lahan. Berita acara inilah yang menjadi dasar penerbitan SK penlok oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Selanjutnya, setelah SK penlok diterbitkan, akan dibentuk Sekretariat dan Satgas Pelaksana Pengadaan Tanah oleh Kantor BPN setempat yang akan melaksanakan proses pembebasan lahan.
“Pembangun tol tahap demi tahap akan kami lakukan sesuai dengan ketersediaan lahan yang telah bebas dan diserahterimakan ke PT JPB. Sekarang, kami memantau dan mendukung proses pembebasan tanah yang dilakukan PPK Lahan dan kantor-kantor BPN setempat,” ungkap Hari dalam keterangan yang dirilis di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Dijelaskannya bahwa jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 171,51 km itu terbagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 Probolinggo-Besuki (29,6 km), Seksi 2 Besuki-Bajulmati (110,87 km) dan Seksi 3 Bajulmati-Ketapang (31,041 km).
Ruas Probolinggo-Banyuwangi akan menjadi titik akhir jaringan Tol Trans Jawa. Konsesi untuk pembangunan jalan tol ini adalah 35 tahun dengan dana investasi mencapai Rp23,3 triliun.
“Setelah pembebasan lahan selesai, konstruksi akan segera kita mulai. Jika target ini tidak meleset, pembangunan keseluruhan bisa selesai sesuai target pada 2025,” katanya. (sdk)