KANAL24, Surabaya – Jawa Timur sudah siap melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital, ini suatu tantangan dan peluang. Pergeseran teknologi analog justru memberikan peluang terutama untuk teman-teman media.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, Hudiyono, mengatakan, pergeseran migrasi dari teknologi analog ke teknologi digital bukan persoalan teknologi saja tetapi ini suatu perkembangan kualitas sistem komunikasi dan informatika. Masyarakat perlu memahami bahwa tidak ada yang sulit dari perubahan ini.
“Jatim sudah siap dengan migrasi ini dan kami meyakinkan kepada masayrakat bahwa ini tidak sulit,” kata Hudiyono, Kamis (22/4/2022)
Sementara Eko Pamuji mengatakan tantangan terberat media konvensional walaupun menggunakan teknologi digital adalah pada konten. Karena konten itu tidak hanya menampilkan text atapun foto maupun video.
Sementara media online, satu media bisa dirangkul semua kecuali media cetak,. Jadi media online memiiki tempat yang luas untuk konten yang banyak. Dengan media online sekali klik kita bisa mendapatkan semuanya seperti yang kita mau. Sementara peluang media online adalah bisa membuat kanal dengan berbagai pilihan.
Migrasi TV digital dibagi menjadi tiga tahap Analoq Switch Off (ASO) / penghentian siaran TV analog, pada tahap pertama dimulai pada tanggal 30 April 2022, yaitu Jatim-3: Sampang, Pamekasan, Sumenep, Jatim-4: Lumajang, Jember, Bondowoso, Jatim-5: Situbondo, Jatim-6: Banyuwangi, dan Jatim-10: Pacitan. Sedangkan tahap dua dilaksanakan pada 25 Agustus 2022 meliputi Jatim-1: Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan (Kab.), Pasuruan (Kota), Mojokerto (Kab.), Mojokerto (Kota), Jombang, Lamongan, Gresik, Bangkalan, dan tahap ketiga pada 2 November 2022 meliputi Jatim-2: Malang (Kab.), Malang (Kota), Batu, Probolinggo (Kab.), Probolinggo (Kota), Jatim-7: Kediri (Kab.), Kediri (Kota), Tulungagung, Blitar (Kab.), Blitar (Kota), Nganjuk, Jatim-8: Bojonegoro, Tuban, Jatim-9: Madiun (Kab.), Madiun (Kota), Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi.(sdk)