KANAL24, Malang – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan akhir pekan ini berpotensi melanjutkan proses koreksi, setelah kemarin ditutup melemah 0,27 persen ke level 6.831.
Koreksi IHSG pada perdagangan Kamis (13/6) dipengaruhi penurunan 285 saham, sedangkan 251 saham tercatat menguat dan 235 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin mencapai Rp14,23 triliun atau meningkat dibandingkan sehari sebelumnya Rp10,44 triliun.Berdasarkan analisis organisasi research and trading saham, WH Project, apabila IHSG melemah ke bawah 6.800, trader perlu memperhatikan demand zone berikutnya. Hal ini dikarenakan adanya potensi jenuh jual yang terlihat dari penurunan nilai transaksi dan besarnya transaksi asing di pasar negosiasi.
“Hari ini kami memproyeksikan IHSG bergerak dalam kecenderungan melemah, dengan range 6.762-6.887,” kata analis WH Project, William Hartanto, dalam riset Daily Scope Wave untuk perdagangan Jumat (14/6/2024).
Dia mengatakan, sejauh ini belum ada indikasi yang bagus atau pun pola yang menarik pada saham-saham big caps di pasar reguler, sehingga hal itu bisa diartikan bahwa pelemahan IHSG masih akan berlanjut. “Belum ada sentimen yang perlu diperhatikan saat ini,” katanya.
Secara teknikal, jelas William, kondisi IHSG masih dengan potensi pelemahan lanjutan, setelah pola head & shoulders terkonfirmasi. Saat ini IHSG memiliki demand zone yang perlu diperhatikan sebagai titik balik di level 6.762-6.785.
Untuk perdagangan hari ini, William merekomendasikan trader agar mengoleksi saham SATU dan CYBR. Sementara itu, bisa menerapkan strategi “Buy on Weakness” pada saham JPFA dan perlu memperhatikan ACES yang memiliki rating trading “Sell on Strength”.(sdk)