KANAL24, Malang – Pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, yang memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan, berintegritas tinggi dan anti korupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi. Demikian disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pidato ilmiah pada Rapat Terbuka Dies Natalis ke 58 Universitas Brawijaya, selasa (5/1/2021) secara daring.
Presiden Jokowi mengatakan, tahun 2020 yang penuh kesulitan dan tantangan telah dilewati. Tahun yang telah memberikan banyak pelajaran, menginspirasi dalam membuat terobosan dan inovasi, memaksa untuk bekerja melampaui batasan. Sedangkan tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Semua berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan cepat dan vaksinasi akan segera dilakukan, tapi masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
“Kehidupan ekonomi akan terus bangkit lebih baik ditandai dengan banyaknya investasi awal tahun 2021 yang akan meningkatkan perekonomian dan akan membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya serta membawa kemajuan perekonomian Indonesia ditengah persaingan global yang sangat ketat,” kata Presiden.
Lanjutnya, namun demikian semua peluang tersebut membutuhkan persiapan di berbagai bidang terutama dalam pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan yang kuat, selalu inovatif, kompetitif dan mampu memenangkan hyper kompetisi dunia yang penuh dengan distrupsi dan ketidakpastian.
Indonesia menunggu IPTEK unggul produk Universitas Brawijaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga:
Besok Presiden Jokowi Berikan Pidato Ilmiah Dies Natalis UB
“Saya memperoleh laporan bahwa selama pandemi Covid-19 ini total paten yang diajukan oleh para inventor UB sebanyak 132 paten, tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas. Namun, saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten dan harus dilanjutkan dengan jalinan kerjasama untuk memperkuat hilirisasi hasil-hasil riset dan inovasi tersebut melalui kolaborasi antara universitas dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi. Inovasi adalah kata kunci, oleh sebab itu jangan lagi terjebak dalma rutinitas. Cara- cara baru harus dikembangkan, keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan. Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. Mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar kepada siapa saja, belajar kepada pelaku industri, kepada wirausahawan, praktisi pemerintahan, dan belajar kepada pelaku-pelaku lapangan lainnya.
“Kerja sama dengan para praktisi ini bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa, tetapi juga bisa bekerjasama untuk penelitian dan pengembangan teknologi untuk research dvelopment di dunia industri dan sekaligus pengembangan ilmu-ilmu murni.” Pungkas Presiden. (Meg)