KANAL24, Lumajang – Kelompok 538 Mahasiswa Membangun Desa (MMD UB) tahun 2023 melakukan pelatihan pembuatan yoghurt. Pelatihan ini menggunakan bahan dasar dari susu kambing khas Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Masyarakat begitu antusias karena pengolahan ini sebagai inovasi dari olahan susu kambing, komoditas utama di desa tersebut.
Desa Senduro yang terletak di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang memiliki ciri khas peternakan kambingnya yang terkenal. Banyak peternak kambing memanfaatkan potensi ini untuk membuka bisnis jual beli kambing, olahan daging, dan juga olahan susu. Tak jarang mereka mengikuti kontes kambing.
Produk olahan susu sendiri masih sebatas dijual dalam bentuk susu segar dan susu kambing bubuk. Padahal susu kambing masih dapat diolah menjadi produk olahan lainnya seperti yoghurt, kefir, dan keju. Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Senduro dalam mengolah susu kambing menjadi produk olahan lain menjadi awal penggerak kelompok 538 untuk melakukan pelatihan pembuatan yoghurt dari susu kambing.
Kunjungan kelompok 538 ke Goatzilla Farm. (Dok Kelompok 538)
Langkah awal yang dilakukan oleh kelompok ialah mengunjungi tempat pengolahan yoghurt untuk mencari informasi-informasi tambahan dari cara membuat yoghurt yang baik dan benar. Pada Kamis, (27/7) kelompok MMD melakukan kunjungan ke salah satu bisnis olahan kambing berupa yoghurt yang bernama Goatzilla. Disana mereka melakukan uji coba membuat yoghurt bersama Pak Luthfi Andi Zulkarnain, S.Pd.I selaku pemilik bisnis yang terkait.
Proses mulai dari pemanasan susu hingga menjadi yoghurt siap makan memerlukan waktu 8 jam. Keberhasilan pembuatan yoghurt tersebut sangat dipengaruhi oleh suhu dan mikroorganisme yang tumbuh dalam yoghurt, sehingga kesterilan alat dan bahan harus sangat dijaga. “Pembuatan yoghurt ini sangat dipengaruhi suhu dan mikroorganisme di sekitarnya,” tutur Pak Luthfi.
Keesokan harinya, kelompok MMD mengadakan pelatihan pembuatan yoghurt dengan pemateri Natasya Fitria Wardani, salah satu anggota kelompok 538. Pelatihan dilakukan dengan menghadirkan peserta kelompok tani Gerbang Mas yang berada di Desa Senduro. Acara dimulai dengan penyampaian materi yang dilanjut dengan pelatihan.
Pelatihan dimulai dengan pengenalan alat dan bahan yang diperlukan, seperti susu, kultur yoghurt, perisa makanan, alat penyaring, termometer, dan tempat untuk menyimpan yoghurt. Pelatihan dilanjut dengan mempasteurisasi susu sampai suhu 72 derajat, kemudian wadah disiapkan dan disaring untuk mendinginkan susu kambing pasteurisasi. Susu didinginkan hingga suhu ruang sekitar 40 derajat.
Antusiasme masyarakat mengikuti pelatihan yang diadakan oleh kelompok 538 MMD UB. (Dok Kelompok 538)
Langkah selanjutnya adalah menambahkan kultur yoghurt komposisi antara starter dan susu adalah 1 liter susu cair ditambah 5% kultur yoghurt. Setelah yogurt didiamkan selama 8 jam, proses selanjutnya adalah penambahan rasa. Perisa ini menggunakan syrup yang tentunya khusus untuk makanan.
Dalam pelatihan yang berjalan, para peserta sangat antusias dalam pelatihan tersebut. Terlihat dari banyaknya peserta yang ingin mencoba yoghurt dan banyaknya pertanyaan yang muncul. Antusiasme peserta dalam kegiatan tersebut menjadi bukti suksesnya acara pelatihan.
Adanya pelatihan pembuatan yoghurt yang utamanya dihadiri oleh para ibu-ibu diharapkan dapat menjadi mata pencaharian baru bagi ibu-ibu tersebut dan dapat dijadikan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Selain menjadi minuman yang siap dikonsumsi, yoghurt dapat mengkreasikannya menjadi es krim yoghurt yang dapat menarik anak-anak, sehingga manfaatnya tetap dapat dirasakan. (raf)