KANAL24, Malang – Tim Apatte62 Brawijaya Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) kembali naik podium pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2020. Apatte 62 meraih total 3 juara, yakni juara 2 Kriteria Internal Combustion Engine dan Transmisi Kategori Prototype, juara 3 Kriteria Overall Kategori Prototype, dan juara 2 Kriteria Motor Listrik dan Sistem Kontrol Kategori Urban. Pengumuman juara ini dilaksanakan secara daring pada hari senin (30/11/2020) kemarin oleh tuan rumah Universitas Indonesia.
Dua tim yang diterjunkan pada kontes bergengsi ini yaitu Apatte62 Brawijaya Team 1 (Urban Listrik) dengan ketua Miftah Sholahuddin (Teknik Mesin 2017), Muhammad Alfian Ambong (Teknik Mesin 2017), Febi Ferdiansyah (Teknik Mesin 2017), Devin Anindya Satyatma (Teknik Mesin 2017), Azka Ayatilhaq (Teknik Mesin 2017), Adji Wicaksono (Teknik Mesin 2018), dan Irfan Nadhif Musthofa (Teknik Mesin 2017).
Kemudian, Apatte62 Brawijaya Team 2 (Prototipe Etanol) diketuai oleh Calvin Fajar Dwiagni Putra (Teknik Mesin 2017), Biaggi Rahmat Maulana (Teknik Mesin 2017), Bagastapa (Teknik Mesin 2017), Muhammad Reza Baramardhika (Teknik Mesin 2017), Rafif Ezrha Pragiwaka (Teknik Mesin 2017), Aulia Rahma Dieny (Teknik Mesin 2017), dan Exsel Sukmajati Pratama (Teknik Mesin 2018).
Dihubungi kanal24.co.id, Biaggi selaku perwakilan tim menceritakan bahwa untuk pelaksanaan KMHE 2020 yang mengambil tema “Energi untuk Negeri” ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena harus dilaksanakan secara daring.
KMHE 2020 dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori prototype dan urban concept. Kategori prototype merupakan kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan efisiensi. Sedangkan urban concept merupakan kendaraan roda empat yang penampilannya mirip mobil dan cocok dikendarai di jalanan. Terdapat 7 kriteria, yaitu kriteria perancangan aerodinamika body, kriteria perancangan body dan sasis, kriteria sistem kemudi dan pengereman, kriteria internal combustion engine dan transmisi, kriteria motor listrik dan sistem control, kriteria rancangan proses dan manajemen produksi, dan kriteria overall.
“Untuk mobil yang kami lombakan kategori prototype bernama Aristo dan untuk kategori urban concept yaitu Marsela Evo 3. Karena pelaksanannya secara daring, setelah peserta lolos ke babak final, finalis wajib mengunggah video presentasi Laporan Desain Kendaraan (LDK) maksimal durasi 15 menit lalu mengikuti sesi tanya jawab dengan juri,” jelas mahasiswa semester 7 itu.
Lanjutnya, untuk kriteria kontes yang dijuarai oleh mobil Aristo yakni Internal Combustion Engine dan transmisi, serta kategori overall, Aristo menggunakan desain body baru dan chassis Monocoque, serta modifikasi Engine yang disesuaikan dengan bahan bakar etanol.
Sementara, untuk mobil Marsela Evo 3 yang menjadi juara 2 kriteria motor listrik dan sistem control memiliki keunggulan yakni sistem kontrol yang telah dikembangkan sendiri. Pengembangan dengan sistem kontrol FOC (vektor kontrol), sehingga kalau memakai vektor kontrol lebih halus putaran motor listriknya dan tingkat efisiensinya lebih tinggi.
Dari prestasi ini, Apatte62 Brawijaya team tidak ingin berpuas diri “Untuk kompetisi terdekat setelah ini adalah Shell Eco Marathon Asia, targetnya kami bisa lolos sampai final dan harapannya bisa menjadi juara di kompetisi internsional tersebut sehingga dapat membawa nama UB ke tingkat Internasional,” tandas Biaggi. (Meg)