KANAL24, Jakarta – Kabar baik datang dari pasar modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan 10 perusahaan akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham pada Desember, sehingga total ada 56 emiten baru hingga akhir tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna bahwa sampai 30 November 2020, sudah 46 perusahaan yang melakukan IPO dengan nilai emisi Rp5,22 triliun. Selain itu, masih ada 20 perusahaan dalam pipeline, yang akan mencatatkan sahamnya di bursa hingga tahun depan.
“Dari 20 calon emiten tersebut, 10 hingga 15 perusahaan berpotensi untuk melakukan IPO tahun ini, sedangkan sisanya tahun depan, karena harus berkoordinasi dengan otoritas dan melengkapi persyaratan lainnya. Kalau diambil nilai tengah dari jumlah perusahaan yang akan IPO, tahun ini kemungkinan sekitar 56 emiten baru yang akan tercatat di bursa,” katanya di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Menurut Nyoman, pihaknya tidak menargetkan nilai emisi dari 20 perusahaan tersebut. BEI hanya menargetkan dari sisi jumlah perusahaan IPO yang skala dan sektornya bisa bervariasi.
“Kami ingin meningkatkan partisipasi. Bukan hanya dari perusahaan konvensional, namun juga perusahaan e-commerce dan fintech dengan skala yang lebih besar,” paparnya.
Lebih lanjut, 20 perusahaan yang akan melakukan IPO tersebut berasal dari berbagai sektor. Sebanyak 6 perusahaan berasal dari sektor trade, services and investment.
Dari sektor properti, real estate and building construction sebanyak 3 perusahaan. Dari sektor consumer goods industry sebanyak 2 perusahaan, dari sektor miscellaneous industry 2 perusahaan, dan dari sektor agrikultur 2 perusahaan.
Selain itu, dari sektor infrastructure, utilities and transportation sebanyak 2 perusahaan, dari sektor keuangan 2 perusahaan, serta dari sektor pertambangan 1 perusahaan.(sdk)