Kanal24 – Seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan bahwa burikulum Merdeka dapat diterapkan sesuai rencana.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, mengatakan mulai tahun ajaran 2022/2023, kurikulum Merdeke merupakan salah satu pilihan yang dapat dipilih secara sukarela oleh lembaga pendidikan.
Ia menegaskan tidak ada pembatalan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSAKAP) Nomor 044/H/KR/2022 yang menetapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.
“SK tersebut merevisi SK sebelumnya, karena ada perubahan beberapa satuan pendidikan yang melakukan refleksi dan mengubah level implementasinya,”jelas Anindito.
Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, tergantung kebutuhan dan kematangan pendidikan masing-masing.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Pengajar memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka ini diperkenalkan pada Februari 2022, sebagai salah satu program Merdeka Belajar berfokus pada bahan ajar esensial dan pengembangan karakter dalam menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Manariknya, Kurikulum Merdeka ini tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.