KANAL24, Malang – Dalam melawan Covid-19, jangan hanya terpaku pada PSBB, tapi yang paling penting adalah melakukan gotong-royong dalam skala besar. Pernyataan menarik ini disampaikan oleh Ketua DPR RI, Dr.(Hc) Puan Maharani, saat menjadi keynote speaker pada webinar multidimensi yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, rabu (3/6/2020).
“Keragaman suku, agama, ras, budaya, warna kulit, bahasa yang dimiliki Indonesia harus dirawat dengan kode pemersatu yakni Pancasila. Meninggalkan Pancasila, sama halnya mencabut jati diri bangsa Indonesia dari akar terdalamnya yang akan terdampak pada hilangnya karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan bergotong-royong,” kata Puan.
Lanjutnya, Bung Karno didalam pidatonya pada 1/6/1945 menjelaskan bahwa intisari dari Pancasila adalah gotong-royong, jadi kalau Pancasila diperas menjadi satu intinya adalah gotong-royong. Gotong-royong ini meliputi disiplin, solidaritas, empati, dan konsisten dalam bersama-sama melawan Covid-19.
Mantan Menko PMK RI itu mengatakan gotong-royong dijelaskan Soekarno sebagai suatu paham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan. Gotong-royong adalah keringat bersama untuk kepentingan bersama, berjiwa persatuan, persaudaraan, kekeluargaan dan jiwa kerja bersama.
“Pandemi covid-19 yang berdampak pada aspek kesehatan, sosial, ekonomi, bahkan kegiatan keagamaan harus ditanggulangi dengan kerja sama seluruh elemen bangsa. Seperti yang saya lihat di Cimahi Jawa Barat, ada satu daerah yang mana warga sekitar membantu tetangganya yang sedang menjalani isolasi mandiri dengan menyediakan bahan pangan. Saya yakin, di Malang, di Jawa Timur dan daerah lain pasti memiliki fenomena kegotongroyongan dalam menghadapi covid-19 ini,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Ahmad Basarah, MH, bahwa dalam memaknai peringatan hari lahir Pancasila di tengah pandemi Covid-19 saat ini harus dijadikan sebagai bentuk refleksi, intropeksi dan proyeksi akan sebuah makna kesejarahannya untuk perbaikan perjalanan hidup selanjutnya.
“Pancasila dapat diiplementasikan dalam menghadapi pandemi covid-19. Sila-sila di Pancasila memiliki landasan semangat gotong-royong. Inilah yang harus digunakan oleh Pemerintah dan masyarakat untuk bersatu padu, baik antara Pemerintah dengan masyarakat maupun antar masyarakat itu sendiri,” imbuh Basarah.
Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur V itu mencontohkan program Kampung Tangguh yang digagas oleh Universitas Brawijaya dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tingkat RW untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan gotong-royong.
“Modal sosial yang dimiliki Indonesia besar dan program Kampung Tangguh ini merupakan salah satu implementasi jiwa gotong-royong bangsa Indonesia.” tandasnya.(meg)