KANAL24, Jakarta – Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebutkan tiga proyek prioritas, yaitu transportasi publik untuk konektivitas antar daerah; percepatan pembangunan Wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru (BTS); dan masalah pelayaran (the cruise) di wilayah Probolinggo.
Khofifah menjelaskan, pihaknya menyiapkan opsi publik transportasi yang lebih bisa memudahkan koneksitas di antara seluruh wilayah yang masuk Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya dan Lamongan) meskipun agak terlambat.
“Sekarang baru akan dibangun Surabaya Eastern Ring Road (SERR). Kita berharap bahwa selain SERR itu bisa dibangun maka koneksitas di antara satu kabupaten/kota dilingkungan ring 1 industri Jawa Timur itu akan disiapkan tambahan publik transportasi, termasuk di dalamnya adalah LRT (Light Rail Transit). Kemudian kita juga ingin menambahkan intesitas kereta komuter,” kata Khofifah kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7) sore sebagaimana dilansir dari sekretariat kabinet.
Tidak hanya sampai Lamongan, menurut Gubernur Jatim itu, tetapi juga sampai Tuban sekaligus untuk mengantisipasi untuk proses permohonan refinery, karena kalau sudah jalan itu pasti membutuhkan intensitas transportasi yang lebih tinggi.
“Kemudian di jalur-jalur industrial estate kita juga ingin memberikan kemudahan dan pasti itu akan memurahkan pengangkutan barang dan jasa disekitar Gerbangkertasusila,” sambung Khofifah.
Yang kedua, lanjut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, adalah BTS, wilayah Bromo, Tengger, Semeru, yang dulu sudah masuk PSN. Ia berharap akan ada percepatan pembangunan di wilayah BTS.
“Kita kan punya wilayah selingkar Wilis, wilayah selingkar Ijen, juga wilayah BTS, Bromo, Tengger, Semeru. Kita berharap kalau (sekarang) untuk orang melihat sunset atau sunrise itu jam 2 dini hari orang harus ke atas dan sangat kecil akses jalan untuk bisa keatas. Kita berharap misalnya ada cable car di situ,” terang Khofifah.
Gubernur Jatim meyakini, kalau sudah disiapkan opsi-opsi tambahan yang bisa memudahkan akses bagi wisatawan untuk bisa ke Bromo sekaligus ke Tengger, maka wilayah ini akan menjadi destinasi yang akan menggairahkan pariwisata di Jawa Timur.
Kemudian The Cruise, menurut Gubernur Jatim, Pemerintah Provinsi ingin Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo itu juga akan dibantu oleh Pelindo III yang punya pelabuhan kecil di sekitar itu.
“Jadi kita ingin itu lebih luas dan lebih dalam lagi. Itu untuk BTS akan nyambung. Karena kalau sudah the cruise masuk di Probolinggo dia akan juga masuk ke Kalianget untuk akses Sumenep. Di Kalianget itu ada Gili Labek yang nggak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Prototype lautnya snorkelingnya itu nggak kalah lah dengan Raja Ampat. Kemudian disana ada Gili Iyang yang oksigennya terbaik di dunia kedua,” terang Khofifah.
Menurut Gubernur Jatim itu, proses untuk memberikan penyiapan skill leverage dari bulan Maret lalu juga sudah berjalan. Karena itu dirinya berharap ini akan memberikan multiplier efek yang luas; tidak hanya untuk PDRB Jawa Timur tapi juga akan memberikan support pada PDB Nasional.
“Hanya boleh tiga kalau yang tak sampaikan pasti banyak. Saya ingin ada KEK untuk garam, kemudian kita berharap bahwa elektrifikasi masyarakat Jawa Timur itu bisa lebih dipercepat gitu,” ucap Khofifah sembari tersenyum. (sdk)