Kanal24, Malang – Mendapatkan beasiswa untuk jenjang pendidikan tinggi menjadi harapan calon mahasiswa, mengingat tingginya biaya pendidikan saat ini. Salah satu beasiswa yang menjadi incaran adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemendikbudristek, yang merupakan program beasiswa Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
Untuk memberi informasi yang lengkap kepada calon penerima beasiswa, UB menggandeng Puslapdik Kemendikbudristek RI melakukan Sosialisasi BPI (13/06/2024) di Lantai 4 Gedung A FIA UB.
Baca juga : Sosialisasi BPI dan Serah Terima Jabatan Koordinator
Ratna Prabandari, S. Psi., M. Ed. dari Puslapdik Kemendikbudristek RI menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan upaya menyebarluaskan informasi mengenai Beasiswa Pendidikan Indonesia sehingga dapat diakses dan digunakan sebaik-baiknya bagi calon mahasiswa di Indonesia.
“Acara ini memang rutin dilakukan, meskipun tidak bisa digelar di semua universitas. Tujuan kami adalah menyebarluaskan informasi tentang BPI yang merupakan bagian dari layanan pendidikan, memberikan beasiswa bagi anak-anak terbaik dari jenjang S1 hingga S3,” ujarnya.
Ratna menekankan pentingnya memahami syarat-syarat beasiswa yang dapat dilihat di website resmi beasiswa Kemendikbudristek. “Setiap jenis beasiswa memiliki syarat yang berbeda-beda, jadi pastikan untuk mempelajarinya dengan baik. Tips utama adalah mengetahui dengan jelas apa yang ingin dipelajari, di mana, dan mengapa harus belajar di tempat tersebut. Pelajari setiap universitas tujuan dengan baik dan jangan asal memilih,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Ratna juga menekankan pentingnya membangun portofolio sejak dini, terutama bagi calon penerima beasiswa jenjang S1. “Ikuti berbagai kegiatan untuk membangun portofolio yang kuat. Portofolio ini sangat penting dalam proses seleksi, baik untuk beasiswa maupun penerimaan di universitas,” ungkapnya.
BPI sendiri memiliki perbandingan penerima beasiswa antara dalam negeri dan luar negeri sebesar 80:20. “Sebagian besar penerima beasiswa luar negeri adalah mahasiswa S1 di bawah program Beasiswa Indonesia Maju, serta dosen yang melanjutkan studi S3,” jelas Ratna.
Untuk dosen, Ratna memberikan saran agar aktif dalam kegiatan penelitian dan seminar bersama supervisor. “Dengan aktif mengikuti kegiatan supervisor, jaringan akademik akan terbentuk dengan baik,” katanya.
Acara ini juga menandai serah terima jabatan dari Lurah BPI UB 2.0, Redy Eko Prastyo, S.Psi., M. I. Kom, kepada Lurah BPI UB 3.0, Sulaiman, S. Sos., M. Si. Dalam sambutannya, Redy Eko Prastyo menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan selama masa jabatannya dan berharap penerusnya dapat melanjutkan tugas dengan baik.
Sulaiman, sebagai Lurah BPI UB yang baru, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program BPI dan memastikan informasi tentang beasiswa ini dapat diakses oleh lebih banyak mahasiswa. “Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan mahasiswa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk meraih beasiswa ini,” ujarnya.
Ratna menutup acara dengan pesan penting kepada calon penerima beasiswa. “Negara sudah hadir untuk memberikan kesempatan belajar di berbagai universitas, baik di dalam maupun di luar negeri. Tugas kita adalah memantaskan diri untuk mendapatkan beasiswa tersebut dan belajar sebaik mungkin, serta kembali ke Indonesia setelah studi selesai untuk berkontribusi pada bangsa ini,” tutupnya.
Acara Sosialisasi BPI dan Serah Terima Jabatan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan mendorong lebih banyak mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan beasiswa yang tersedia, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (lun/nid)