KANAL24, Malang – Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menggandeng Ibu PKK Desa Kromengan dalam kegiatan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang dicanangkan oleh mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang dilatar belakangi karena melihat banyaknya limbah rumah tangga yang dibiarkan membusuk dan tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak sedap dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Clarissa Ayu sebagai penanggung jawab program kerja menyatakan, bahwa limbah rumah tangga seperti air cucian beras, sisa sayuran segar maupun kulit buah-buahan, menjadi hal yang belum termanfaatkan oleh masyarakat Desa Kromengan. Oleh karena itu, melalui pelatihan pembuatan pupuk ini dapat memberikan wawasan kepada masyarakat terkait cara mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis.
Baca Juga : Program Kompos KKN FP UB Dukung Pertanian Organik Desa Sukoanyar
“Adapun pembuatan pupuk organik cair ini cukup sederhana dengan bahan yang diperlukan mudah ditemukan, seperti limbah sayuran, kulit buah, air cucian beras, gula merah, dan EM4, sehingga melalui kegiatan ini, kami berharap kedepannya masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya di sekitar untuk membuat pupuk organik sendiri yang lebih ramah lingkungan dalam mengatasi persoalan sampah organik dan ketersediaan pupuk setidaknya pada skala rumah tangga” jelasnya.
Pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair (POC) di Desa Kromengan merupakan langkah inovatif yang tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan pertanian yang berkelanjutan. Pupuk organik cair memiliki banyak keunggulan dibandingkan pupuk kimia. Selain lebih ramah lingkungan, pupuk ini juga membantu meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Pupuk organik cair mengandung nutrisi yang mudah diserap oleh tanaman dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah. Selain itu, produksi pupuk organik cair dari limbah rumah tangga dapat mengurangi volume sampah yang harus dibuang, sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia serta potensi pencemaran lingkungan.
Baca Juga : Cegah Perubahan Iklim, PT Petrokimia Gresik dan FILKOM-UB Ajak Gen Z Tanam 1320 Pohon di Kasembon
Sekretaris Desa, Hendri Kuswandono, S.Sos menyampaikan materi dari KKN FP UB sangat bermanfaat bagi warganya.
“Adanya pelaksanaan pemberian materi dan pendampingan teknis melalui pelatihan oleh adik-adik KKN FP-UB dapat menjadi gagasan baru dan memberi hal yang baru bagi masyarakat dalam upaya perawatan pertanian, saya harap masyarakat khususnya ibu PKK dapat menerapkan apa yang disampaikan terkait POC ini nantinya,” katanya.
Dengan demikian, pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair merupakan contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (sdk)