Kanal 24, Malang – Upaya menuju transparansi dan efisiensi tata kelola keuangan di desa perlahan mulai mendapat dukungan dari kalangan mahasiswa. Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) turun langsung membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperbaiki sistem administrasi dan pencatatan keuangannya.
Kegiatan berlangsung pada Selasa (15/07/2025) di kantor BUMDes Sidomulyo. Dalam kesempatan itu, KKN Kelompok 44 hadir tak sekadar memberikan solusi, tetapi juga mendampingi langsung para pengurus BUMDes melalui pelatihan teknis. Tema yang diusung dalam program kerja mereka adalah “Tata Kelola Administrasi dan Keuangan BUMDes Berbasis Digital”, dengan fokus pada dua unit utama desa: HIPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) dan pengelolaan iuran sampah.
Baca juga:
MMD UB: Siswa SDN Losari Belajar Bahasa Inggris Interaktif
Program ini digelar sebagai respons atas kondisi administratif yang selama ini belum seragam dan belum terdigitalisasi. Para pengurus kerap mengalami kesulitan dalam menyusun laporan, mencatat pemasukan dan pengeluaran secara terstruktur, serta memantau kas secara berkala. Mahasiswa FIA UB melihat ini sebagai persoalan mendasar yang perlu segera dibenahi, karena menyangkut kredibilitas pengelolaan dana publik di tingkat desa.
Tim KKN tidak hanya menyerahkan dokumen format pencatatan, melainkan juga menyusun sistem pencatatan keuangan yang praktis, sederhana, dan mudah dioperasikan baik secara manual maupun digital. Format tersebut dilengkapi kolom-kolom yang memudahkan dalam input data, laporan bulanan, hingga evaluasi kas. Desain ini memungkinkan pengurus bekerja lebih efisien, sekaligus mempermudah proses audit internal.
Sesi pelatihan dilakukan dengan metode partisipatif. Mahasiswa membimbing langsung para pengurus BUMDes untuk memahami isi format, mengisi simulasi data, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis yang muncul. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para pengurus BUMDes dan perangkat desa, yang mengaku terbantu karena sistem sebelumnya tidak memiliki kerangka yang seragam.
“Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKN yang sudah membantu kami menyusun format pencatatan ini. Sangat bermanfaat dan mudah dipahami. Semoga bisa terus kami gunakan dan kembangkan ke depan,” ungkap Ibu Habibah, salah satu pengurus BUMDes Sidomulyo.
Program ini juga membuka ruang diskusi dua arah antara mahasiswa dan warga desa. Pengurus BUMDes menyampaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, mulai dari terbatasnya pemahaman teknologi hingga kurangnya sumber daya manusia yang bisa menjalankan sistem secara konsisten. Mahasiswa pun menjawabnya dengan menyediakan template yang bisa diakses di smartphone, serta memberikan pendampingan untuk penggunaan aplikasi spreadsheet sederhana.
Tak hanya mengutamakan teknis, pendekatan komunikasi yang digunakan juga bersifat edukatif. Mahasiswa berusaha membangun pemahaman bahwa pencatatan keuangan bukan hanya soal angka dan dokumen, tetapi merupakan wujud dari akuntabilitas dan bentuk pertanggungjawaban publik. Transparansi keuangan yang baik akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat, serta memudahkan pengembangan unit usaha desa di masa depan.
Salah satu anggota tim KKN, Novia Ananda, menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam sistem desa bukan semata tugas akademik. “Kami ingin kontribusi kami bisa bermanfaat langsung untuk warga desa. Keuangan desa yang rapi dan transparan akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya sendiri,” ujarnya.
Baca juga:
KKN FIA UB Hadirkan Kelas Kreatif Dorong Pembelajaran Inklusif
Program ini sejalan dengan semangat pemberdayaan dan penguatan kapasitas kelembagaan desa. Dengan pencatatan yang tertib dan bisa diaudit kapan saja, BUMDes bisa lebih percaya diri mengembangkan unit usaha, mengelola iuran masyarakat, dan menjalin kerja sama dengan pihak luar. Selain itu, sistem yang baik juga akan membantu desa dalam menyusun laporan pertanggungjawaban yang dibutuhkan dalam program-program pemerintah.
Mahasiswa KKN juga berharap, inisiatif ini bisa menjadi awal bagi digitalisasi administrasi desa secara menyeluruh. Terutama dalam era sekarang, di mana keterbukaan informasi dan efisiensi menjadi tuntutan utama. (han)