Kanal24, Malang – Klenteng Eng An Kiong, salah satu klenteng tertua dan paling bersejarah di Kota Malang, tengah bersiap menyambut perayaan Cap Go Meh dengan berbagai rangkaian acara budaya. Salah satu daya tarik utamanya adalah pertunjukan Wayang Potehi, seni tradisional khas Tionghoa yang menjadi simbol warisan budaya leluhur.
Pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan antarbudaya di masyarakat. Dengan suasana meriah dan penuh makna, perayaan ini diharapkan menjadi momen yang menghidupkan semangat kebersamaan dan melestarikan tradisi.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 tinggal satu pekan lagi. Nuansa kemeriahan Imlek sudah terasa, terutama di Klenteng Eng An Kiong sebagai rumah ibadah umat Tridharma tertua di Kota Malang. Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Malang Rudi Phan menyampaikan, selain telah memasang beragam hiasan Imlek dan melakukan pembersihan seluruh ruangan, pihaknya juga telah menyiapkan agenda perayaan Imlek nanti. Rangkaian agenda Imlek yang terdekat, yakni ritual Kimsin atau mencuci patung dewa pada Kamis (23/1) besok.
Setelah ritual pencucian patung dewa, kemudian pada 28 Januari biasanya ada tradisi ‘melekan’ atau tidak tidur semalam untuk memohon rezeki. Pada hari-H Imlek, digelar sembahyang bersama di klenteng yang tahun ini genap berusia dua abad tersebut. Rudi memperkirakan sembahyang Imlek tahun ini bakal dihadiri banyak umat dari luar daerah karena dimungkinkan sekaligus untuk berwisata.
“Liburan panjang pada 26 Januari sampai 29 Januari, jadi mereka mungkin datang sembahyang terus pulang. Yang sembahyang bersama hanya pengurusnya saja jam 11 (siang),” tambahnya.
Setelah itu, rangkaian Imlek yang sudah diagendakan yakni adalah pementasan Wayang Potehi pada 8 Februari hingga 9 Februari mendatang. Kemudian, setelah pementasan wayang asal China itu, digelar makan-makan bersama atau Cap Go Meh pada 12 Februari nanti.
“Rencananya kami siapkan 3.000 porsi lontong Cap Go Meh. Kalau di Islam, itu seperti Kupatan. Kalau di kami, dua Minggu setelah Imlek. Itu nanti kami akan mengundang masyarakat sekitar sini untuk makan bersama,” beber Rudi. Rudi berharap, pada tahun baru Imlek dengan shio ular, masyarakat secara umum mendapatkan limpahan rezeki. Selain itu juga diberikan kesehatan sehingga bisa beraktifitas dengan baik. Ini akan mendukung makna shio ular yang bermakna cerdik dan kerja keras.
“Semoga semua sehat-sehat, banyak rezeki, dan kita harus bersatu, supaya negara kita ramah, maju, sejahtera semua,” tutup dia. (hil)