Kanal24, Malang – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) terus berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro dengan menyelenggarakan Kelas Klinik Bisnis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan yang berlangsung pada Senin (16/6/2025) ini menjadi bagian dari program pembinaan berkelanjutan untuk menciptakan pelaku usaha yang tangguh dan kompetitif di era digital.
Fristy Sintia Nanda, selaku Koordinator Pelaksana Program Klinik Bisnis UMKM dari Diskopindag Kota Malang, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan kapasitas pelaku UMKM di Kota Malang. Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas pelatihan formal, tetapi juga menjadi wadah interaktif yang mengintegrasikan teori dan praktik secara langsung.
Baca juga:
Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia

“Latar belakang dari kegiatan ini adalah menyediakan ruang dan kesempatan bagi para pelaku usaha mikro di Kota Malang untuk mendapatkan pembinaan, penguatan soft skill, serta pengetahuan manajerial. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui media sosial resmi Diskopindag,” jelas Fristy.
Program Klinik Bisnis UMKM terdiri dari dua jenis kelas, yaitu kelas teori dan kelas praktik. Setiap bulan, program ini menyelenggarakan empat sesi pelatihan yang terbagi menjadi tiga sesi teori dan satu sesi praktik. Kelas teori mencakup lima topik utama: keuangan usaha, manajemen, digital marketing, bahan tambahan pangan olahan, dan pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) produksi.
“Untuk kelas teori, kita membahas secara mendalam berbagai aspek penting yang harus dimiliki oleh pelaku usaha, mulai dari bagaimana mengelola keuangan usaha secara sederhana namun efektif, hingga memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pemasaran,” ujarnya.
Sementara itu, kelas praktik memberikan kesempatan langsung bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan secara aplikatif. Praktik yang dilakukan meliputi pembuatan produk olahan seperti cookies dan keripik, serta keterampilan kreatif seperti membuat buket bunga, buket jilbab, dan gantungan yang sedang tren.
Pendaftaran dibuka secara daring melalui akun media sosial @diskopindag.mlg dan @klinikbisnis.diskopindag. Setiap kelas dibatasi maksimal 35 peserta untuk menjaga kualitas pembelajaran dan efisiensi fasilitas yang disediakan.
“Peserta dari berbagai latar belakang usia dan jenis kelamin bisa mendaftar tanpa syarat khusus. Kami ingin menciptakan ekosistem pelaku usaha yang inklusif dan berdaya saing,” tambah Fristy.
Menariknya, setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan dimasukkan ke dalam grup binaan WhatsApp yang berisi informasi terkini tentang program lanjutan Diskopindag Kota Malang. Para peserta yang aktif dan berkomitmen akan berkesempatan mengikuti berbagai fasilitas lanjutan secara gratis, seperti pengurusan sertifikat merek, kurasi produk, fasilitasi kemasan, hingga partisipasi dalam pameran usaha.
Baca juga:
Gojek Luncurkan GoFood Merchant Dukung UMKM Kuliner Naik Kelas
Tidak berhenti di situ, Diskopindag juga memberikan pendampingan intensif selama satu tahun penuh kepada peserta terpilih. Pendampingan ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap produk dan strategi usaha, mulai dari pengemasan, manajemen keuangan, pemasaran, hingga branding produk.
“Tujuan utama kami adalah membantu pelaku usaha naik kelas. Bukan hanya bertahan, tapi berkembang dan menjadi bagian dari pendorong ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan,” tutup Fristy.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan UMKM di Kota Malang tidak hanya tumbuh dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas, sehingga mampu bersaing di tingkat lokal maupun nasional. Program ini juga mencerminkan upaya serius Pemkot Malang dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis masyarakat secara konkret dan berkesinambungan. (nid)