Kanal24, Malang — Di tengah krisis energi global dan meningkatnya urgensi transisi menuju sumber energi bersih, peran generasi muda menjadi penentu arah masa depan industri hijau Indonesia. Semangat itu tercermin dalam penyelenggaraan Seminar KMB 2025 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) bertajuk “Sustainable Energy & Industry: Connecting Generations for a Greener Future” yang digelar di Gedung Samantha Krida UB, Senin (27/10/2025).
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Kreativitas Mesin Brawijaya (KMB) — sebuah tradisi tahunan mahasiswa Teknik Mesin UB yang konsisten mengangkat isu energi berkelanjutan, inovasi teknologi, dan penguatan kontribusi mahasiswa terhadap pencapaian target Net Zero Emission 2060.
Dari Generasi ke Generasi untuk Energi Hijau
Ketua pelaksana Mohamad Bagus Darmawan Pusponegoro menjelaskan, seminar ini dirancang sebagai wadah lintas generasi antara mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri untuk bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya transisi energi.
“Tujuan kegiatan ini adalah membangun hubungan antara generasi sekarang dengan generasi sebelumnya agar upaya mewujudkan lingkungan yang lebih hijau bisa berkelanjutan. Indonesia sudah menargetkan Net Zero pada 2060, dan kami ingin mahasiswa menjadi bagian aktif dari perjalanan itu,” ungkap Bagus.
Selain seminar, rangkaian KMB 2025 juga mencakup industrial case competition, pameran inovasi mahasiswa seperti mobil hemat energi dan robotik, hingga diskusi teknis seputar teknologi energi terbarukan. Menurut Bagus, kegiatan ini tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga menjadi bentuk pernyataan sikap mahasiswa teknik UB terhadap masa depan energi nasional.
“Listrik dan energi baru terbarukan kini menjadi pengganti bahan bakar fosil. Karena itu, mahasiswa perlu menyiapkan diri bukan hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga sebagai inovatornya,” tambahnya.

Kolaborasi Akademik dan Industri untuk Net Zero 2060
Seminar menghadirkan dua narasumber utama dari perusahaan energi nasional: GeoDipa Energi dan Elnusa, yang keduanya berfokus pada pengembangan energi ramah lingkungan dan strategi transisi menuju emisi nol bersih.
Keterlibatan industri dalam forum ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara dunia kampus dan dunia kerja. Mahasiswa dapat memahami bagaimana tantangan transisi energi diterjemahkan ke dalam kebijakan, riset, dan teknologi nyata di lapangan.
Bagus berharap, kegiatan KMB tahun ini tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga meninggalkan warisan bagi generasi mahasiswa berikutnya.
“Harapan saya, acara ini menjadi legacy yang terus berkembang. Tahun 2060 masih panjang, dan inilah peran kita semua untuk memastikan visi energi hijau benar-benar terwujud,” ujarnya.

Fakultas Teknik UB Dorong Hilirisasi Inovasi Mahasiswa
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa FT UB, Ir. L. Tri Wijaya Nata Kusuma, S.T., M.T., Ph.D., mengapresiasi konsistensi mahasiswa Teknik Mesin dalam menjaga semangat riset dan inovasi energi terbarukan melalui KMB. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan misi UB sebagai Green and Smart Campus yang berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Agenda ini sudah berjalan puluhan tahun dan terbukti mendukung reputasi internasional UB. Prestasi mahasiswa dalam kontes mobil hemat energi dan berbagai riset inovatif menunjukkan bahwa ide-ide mereka bisa dihilirisasi dan terhubung langsung dengan mitra industri,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran perusahaan dan alumni industri dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara kampus dan dunia kerja sudah berjalan dalam ekosistem yang sehat. “Connecting generations bukan hanya slogan, tapi cara kita memastikan inovasi mahasiswa berdampak nyata bagi masa depan energi Indonesia,” tutup Tri Wijaya.
Melalui Seminar KMB 2025, Fakultas Teknik UB kembali menegaskan komitmennya sebagai ruang lahirnya inovator muda di bidang energi berkelanjutan. Dari kampus, generasi baru insinyur tengah menyiapkan fondasi menuju Indonesia yang lebih hijau, efisien, dan mandiri energi.(Din/Nid)










