Kanal24, Malang, – Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia menggelar ajang Down Syndrome Model Hunt 2025 di Maliki Plaza, Jalan Sunan Kalijaga, Malang, Sabtu (11/1/2025). Kegiatan ini menjadi wadah bagi anak-anak dengan Down Syndrome untuk menunjukkan bakat dan membangun kepercayaan diri.
Sri Rahayu, pendiri Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk memperkuat peran yayasan dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami ingin menjadikan tahun 2025 sebagai momentum untuk go international. Salah satunya dengan berpartisipasi di World Down Syndrome Day. Tahun lalu kami mendapat undangan ke Brisbane, tetapi tidak bisa hadir. Semoga tahun ini kami bisa mewujudkannya,” ujarnya.
Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia berdiri sejak 15 September dan kini telah berbadan hukum. Sri menjelaskan bahwa yayasan ini berfokus pada pendidikan keterampilan dan pengembangan minat bakat, bukan pendidikan formal.
“Kami ingin anak-anak memiliki bekal untuk hidup mandiri. Ketika orang tua mereka tidak ada nanti, mereka tetap bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu. Kami percaya bahwa anak-anak ini punya potensi besar jika diberi ruang dan kesempatan,” katanya.
Namun, perjalanan yayasan ini tidak lepas dari tantangan, terutama soal pendanaan. Sri mengungkapkan bahwa hingga kini yayasan belum memiliki donatur tetap.
“Saat ini, pendanaan utama berasal dari kontribusi anggota. Kadang ada donatur yang mendukung saat kami menggelar acara, tapi jumlahnya masih terbatas. Meski begitu, kami berusaha mengelola dana dengan sebaik mungkin,” jelasnya.
Untuk mendukung kegiatan operasional, yayasan juga mengenakan biaya partisipasi pada acara atau pelatihan. Namun, Sri menekankan bahwa konsep kegiatan selalu mengedepankan kebersamaan. “Kami ingin semua peserta merasa nyaman. Misalnya, dalam pelatihan, peserta bisa membawa makanan sendiri dari rumah. Intinya, saling melengkapi,” tambahnya.
Selain Down Syndrome Model Hunt 2025, Pejuang Mimpi Indonesia telah menyiapkan sejumlah program untuk tahun ini, termasuk pelatihan keterampilan, kegiatan seni, dan kompetisi.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membuka mata banyak pihak bahwa anak-anak dengan Down Syndrome juga memiliki potensi luar biasa. Mereka hanya butuh dukungan untuk berkembang,” tutup Sri.
Dengan semangat inklusivitas, Yayasan Pejuang Mimpi Indonesia terus berupaya memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus agar bisa hidup mandiri dan berprestasi di berbagai bidang.(din/zen)