KANAL24 – Malang, Kuliah daring bukan tanpa masalah, tetapi lembaga pendidikan tinggi harus mampu mencarikan solusi atau minimal meminimalisir persoalan tersebut
Hal itu dikemukakan Dekan FISIP-UB, Dr. Sholih Mu’adi, SH., M.SI kepada wartawan usai menutup kegiatan PKK Maba yang diikuti 1161 mahasiswa baru fakultas itu, Selasa (22/9/2020).
Persoalan yang mungkin timbul akibat kegiatan perkuliahan dari menurut mantan Ketua Jurusan PPHI FISIP-UB itu misalnya besarnya kuota internet yang harus disediakan mahasiswa.
Hal itu menurutnya diantisipasi dengan membuat pertemuan dari matakuliah 3 SKS maksimal hanya 60 menit. Padahal saat kuliah luring atau bertemu langsung waktunya 150 menit.
Selain itu dikemukakannya, perkuliahan tidak semua dilaksanakan secara sinkron (bertemu langsung secara daring), tetapi juga bisa asinkron (tidak bertemu langsung). “Juga ada mahasiswa yang tinggal di daerah yang mungkin signal internet kurang kuat, itu juga kasihan,” tambahnya.
Karena tidak bertemu langsung, Sholih menegaskan, dosen harus membuat materi yang dapat diterima dengan baik. Bisa membuat video yang bagus dan diPublishedkan melalui Youtube. Mahasiswa bisa mengikuti melalui media itu.
“Semua tentu berharap musibah pademi Covid-19 ini segera berakhir. Namun sambil menunggu itu, kegiatan perkuliahan tetap berlangsung dan berbagai upaya dilakukan agar proses perkuliahan tetap berjalan dengan baik,” tuturnya.
Seperti diberitakan 1161 mahasiswa FISIP-UB itu berasal dari jurusan Sosiologi 163 mahasiswa, Ilmu Komunikasi 253 mahasiswa. Psikologi 226 mahasiswa, HI 170 mahasiswa Ilmu Politik 166 mahasiswa, dan Ilmu Pemerintahan 183 mahasiswa. (mon)