KANAL24, Malang – Sambut bulan suci Ramadan, HOTEL THE 1O1Malang OJ menghadirkan pengalaman berbuka puasa yang istimewa melalui “Ramadhan
Festive Buffet Juara”. Bertempat di Skyroom Roof Top Cafe, para tamu dapat menikmati hidangan lezat yang mengusung keberagaman kuliner khas Nusantara.
Dengan harga spesial IDR 150.000 nett/pax, pengunjung akan dimanjakan dengan 50 lebih jenis makanan hidangan berbuka puasa yang menggugah selera. Mengangkat tema menu masakan Raja – Raja di Nusantara, dengan suasana berbuka yang nyaman , sembari menikmati pemandangan kota malang dari ketinggian.
Acara ini berlangsung setiap hari selama bulan Ramadhan mulai pukul 5 sore hingga 8 malam. Hidangan lengkap dari Tajil dengan berbagai macam jenis kurma, 5 macam kolak, Angsle dan Es traditional yang ditampilkan berbeda setiap harinya.
Chef juga menghidangkan beragam makanan traditional lainnya, yang dihidangkan secara live dan disajikan hangat langsung kepada tamu, seperti martabak, siomay, bakso, bahkan aneka gorengan. Disudut khusus juga disajikan nasi goreng, yang dibuat langsung dengan beragam pilihan topping yang hisa dipilih oleh para tamu. Aneka Jajanan pasar menambah semaraknya sajian Ramadhan Buffet Juara.

Tidak hanya menu traditional, menu western juga dihidangkan untuk menambah istimewanya moment berbuka puasa di THE 1O1 Malang OJ, seperti aneka ragam pasta, bahkan Nasi Briani yang makin menggugah selera.
General Manager Hotel THE 1O1 Malang OJ , Ade Sudrajat menyampaikan “Kami ingin menghadirkan pengalaman berbuka puasa yang tidak hanya menyenangkan dari segi kuliner, tetapi juga memberikan suasana yang hangat, penuh kebersamaan, sehingga setiap tamu dapat merasakan keberagaman budaya dan cita rasa dalam satu meja,”
Terkait dengan pilihan menu, Ade mengaku timnya telah melakukan riset berdasarkan data sebelumnya dan pihaknya kemudian merumuskan berbagai menu indonesia sebagai andalan diselingi dengan menu lainnya.
“Menu-menu Indonesia masih menjaid favorit bagi pengunjung kami, namun kami juga selingi dengan menu dari berbagai budaya lain,” pungkas Ade. (sdk)