Kanal24, Malang – Masyarakat Desa Tawangsari menyambut antusias layanan kesehatan gratis dari program Pengabdian Masyarakat FK UB. Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan berupa posko pengobatan gratis yang diadakan di lapangan, serta layanan kesehatan ibu, wanita dan anak (Laksita) yang diadakan di SMPN 2 Pujon.
Faizol Malik selaku Ketua Pelaksana Penmas FK UB memaparkan bahwa posko pengobatan gratis di lapangan terdiri atas empat bilik, yaitu bilik ttv antropometri, bilik dokter, bilik perawat, bilik gizi, dan KIE farmasi. Keempat bilik ini diisi oleh mahasiswa dengan jurusan senada, seperti pendidikan kedokteran, keperawatan, gizi, dan farmasi. Bilik pertama yang akan dijumpai warga ketika berkunjung adalah bilik ttv (tanda-tanda vital) antropometri. Pemeriksaan fisik tanda vital adalah pengukuran fungsi tubuh yang paling mendasar, seperti suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Pemeriksaan ttv memberikan informasi tentang kondisi kesehatan pasien yang kemudian digunakan untuk mendeteksi atau memantau masalah medis. Sedangkan antropometri adalah pemeriksaan untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia yang bertujuan untuk menjadi bahan rujukan penilaian status gizi.
Setelah diperiksa melalui bilik ttv antropometri, pasien akan diarahkan ke bilik dokter untuk dilakukan anamnesis. Anamnesis adalah metode pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik pasien langsung maupun sumber lain sebagai wali pasien. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi tentang masalah kesehatan yang sedang diderita oleh pasien. Informasi yang diperoleh kemudian digunakan untuk menegakkan assesment atau diagnosa. Diagnosa adalah prosedur yang tidak sembarangan dan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis dan dokter, sehingga mahasiswa di sini hanya berperan untuk mengobservasi dan membantu memeriksa apabila diperlukan oleh nakes yang bersangkutan.
Ketika nakes dari bilik dokter mengarahkan pasien untuk mendapatkan perawatan lebih, maka mahasiswa dan nakes dari bilik perawat akan memberikan penanganan sesuai dengan anjuran dokter. Jika dokter melihat pasien tidak memerlukan perawatan lebih lanjut, pasien akan diarahkan ke bilik gizi untuk mendapatkan edukasi tentang konsumsi makanan bergizi seimbang dan menjalani pola hidup yang sehat. Terakhir, jika dokter meresepkan obat, pasien dapat mengambilnya secara gratis di bilik KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) farmasi. Selain mendapat obat, pasien juga memperoleh edukasi melalui konseling farmasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat.
Di samping posko pengobatan gratis di lapangan, FK UB juga menyediakan Laksita yang khusus melayani pengobatan ibu, anak, remaja, wanita subur, dan wanita hamil. Posko Laksita diadakan di lokasi yang terpisah sehingga warga yang membawa anak dan wanita hamil ke lapangan akan segera diarahkan panitia menuju SMPN 2 Pujon. Di sini warga akan mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak, pentingnya kesuburan dan kesehatan remaja, serta pemberian gizi dan nutrisi bagi keluarga.
Faizol Malik menjelaskan berdasarkan hasil survei panitia, mayoritas warga di Desa Tawangsari mengalami masalah kesehatan akibat ketidakseimbangan gizi. karena masih banyak masyarakat yang tidak sadar bahaya merokok, terlalu banyak konsumsi kafein, disertai dengan kurangnya konsumsi air putih yang cukup. Oleh sebab itu, acara ini menjadi sangat penting dilakukan demi mendorong masyarakat sadar akan pentingnya mengatur pola hidup sehat.
Kepala Desa Tawangsari, Miftakhul Anwar menyampaikan bahwa edukasi kesehatan adalah hal penting yang sangat diperlukan warga. Karena itulah masyarakat merasa sangat terbantu dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh FK UB. Masyarakat berharap agar program ini ada upaya keberlanjutan sehingga tidak berhenti begitu saja. (riz)