Kanal24, Malang – Sebagai bentuk melestarikan kebudayaan Indonesia, Soendari Batik mengadakan bazar sembako murah dan sajian berbuka. Dalam rangkaian keduanya Soendari Batik menghadirkan workshop pembuatan jamu tradisional (13/04/2023).
Dalam acara workshop ini, Batik Soendari bekerjasama dengan Rumah Produksi Diallas. Bersama dengan Ibu Tarmina sebagai pemberi materi pelatihan produksi jamu herbal yang berbahan dasar tumbuh-tumbuhan. Diallas merupakan rumah produsen jamu rumahaan yang mulai dirintis oleh Tarminah sejak tahun 2018.
“Nama Diallas ini merupakan kepanjangan dari kalimat Dengan Izin Allah Anda Sehat,” ucap Tarmina. Ia menjelaskan bahwa home industrynya memiliki empat orang pekerja yang semuanya merupakan keluarga dekatnya sendiri.
Acara workshop yang berlokasi di Butik Soendari Batik and Art ini berhasil menarik animo masyarakat sekitar. Workshop yang awalnya hanya memaparkan pembuatan satu jenis jamu seketika ditambah karena semangat peserta yang ingin tahu bagaimana cara pembuatan jamu herbal yang berkhasiat. Untuk menu yang diajarkan adalah pembuatan jamu kunyit asam.
Antusiasme peserta mengikuti workshop pembuatan Jamu Tradisional (Sukana/Kanal24)
Rumah Produksi Diallas memiliki beragam menu jamu yang diperjual belikan seperti jamu kunyit asem yang berbahan dasar kunyit dan asem; lemon mint yang berbahan dasar jeruk lemon, jeruk nipis, dan daun mint; telang lemongrass yang berasal dari bunga tumbuhan telang, jahe, dan serai; dan jamu kunyit rempah yang berbahan dasar kunyit yang ditambah rempah rempahan seperti kapulaga, cengkeh dan rempah lain.
Produk Jamu Diallas (Sukana/Kanal24)
“Jamu kunyit asem memiliki khasiat untuk anak-anak yang kurang nafsu makan. Bisa juga untuk menjaga kebugaran dan daya tahan tubuh. Sedangkan jamu telang lemongrass dan lemon mint bagus untuk meredakan stress karena kaya akan antioksidan,” ujar ibu rumah tangga yang kerap dipanggil Bu Tar. Dengan adanya kesempatan untuk mengajar pelatihan ini Bu Tar memiliki keinginan agar ibu-ibu rumah tangga dapat menyajikan minuman sehat berbahan dasar alami untuk anggota keluarga. Karena menurutnya di zaman sekarang mulai susah untuk mencari produk minuman tanpa pengawet. Hal ini juga agar jamu yang dikonsumsi lebih menyehatkan dibanding minuman siap saji yang beredar di pasaran.
Harapan kedepannya, Ibu Tarmina ingin menyasar pasar yang lebih luas seperti ibu-ibu PKK dan ibu-ibu pengajian untuk melaksanakan pelatihan dan praktek pembuatan jamu herbal. Terlebih lagi di tahun sebelumnya jamu ramai dipasaran untuk meredakan sakit akibat Covid-19. Ia ingin agar masyarakat lebih memilih jamu herbal agar tubuh tidak merasa ketergantungan dengan obat-obatan medis. (fan)