KANAL24, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan akan mematikan lebih 20 pembangkit yang ada di Jawa – Bali selama musim libur lebaran. Pasalnya sistem kelistrikan di Jawa – Bali pada saat libur lebaran mulai H-7 hingga H+7 akan turun sekitar 56-60 persen.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin, mengatakan pembangkit – pembangkit tersebut dioffkan sementara waktu hingga konsumsi listrik di Jawa – Bali kembali meningkat terutama saat musim libur lebaran telah selesai.
“Pada saat beban turun nanti ada pembangkit yang kita padamkan karena percuma kita nyalakan tidak ada beban. Akan kita matikan sekitar 10.000 Megawatt,” ujar Amir Rosidin usai mendampingi Wakil Menteri ESDM , Archandra Tahar mengunjungi unit induk Pusat Pengatur Beban (P2B) di Gandul, Depok, Kamis (23/5).
Menurutnya, saat lebaran nanti daya netto pembangkit untuk sistem Jawa – Bali sebesar 34.716 megawatt (MW), sementara daya pasok sebesar 27.817 MW. Jumlah ini diklaim mampu melayani beban puncak pada saat lebaran yang ditaksir mencapai 17.179 MW. Adapun cadangan operasi untuk wilayah Jawa – Bali 10.637 MW dengan reserve margin 62 persen.
Dengan dimatikannya beberapa unit pembangkit tersebut pihaknya akan melakukan perawatan atau pengecekan peralatan yang difungsikan pada pembangkit. Dengan begitu kehandalan sistem pembangkit akan tetap terjamin pada saat nantinya seluruh pembangkit dihidupkan lagi.
“Ada PLTU ada PLTG yang nanti kita padamkan, nah nanti ketika pas dipadamkan untuk yang IPP (independent power producer / swasta) akan digunakan untuk pemeliharaan dan lainnya, namanya simple inspection,” kata dia. (sid)