Kanal24, Lumajang – Program kerja Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025 bertajuk Study English for Young Learners sukses digelar di SMPN 2 Gucialit, Desa Dadapan, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, pada 21–25 Juli 2025. Kegiatan ini fokus menyasar siswa kelas VII SMP untuk meningkatkan keterampilan dasar bahasa Inggris, khususnya dalam aspek speaking dan reading.
Dirancang secara bertahap, menyenangkan, dan berbasis praktik, program ini menggabungkan materi teori dengan aktivitas langsung seperti dialog, permainan, dan kuis interaktif, sehingga siswa tidak hanya memahami bahasa Inggris secara konsep, tetapi juga mampu menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari.
Baca juga:
Cegah Stunting, KKN FP UB Dorong Desa Bokor Wujudkan Pekarangan Gizi
Hari pertama dimulai dengan pengenalan dasar bahasa Inggris melalui topik self-introduction. Siswa belajar menyebutkan nama, usia, asal, dan hobi mereka dalam bahasa Inggris. Untuk menunjang kegiatan, tim MMD menyediakan tabel kosakata dan ungkapan umum, worksheet individu, serta dialog sederhana. Latihan pelafalan (pronunciation) menjadi fokus utama agar siswa terbiasa berbicara dengan artikulasi yang jelas.
Materi kemudian berlanjut pada perkenalan tim atau Meet My Team. Siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok mempresentasikan anggota timnya menggunakan bahasa Inggris, lengkap dengan nama, peran, dan sifat dasar masing-masing. Mereka juga mempelajari kosakata emosi seperti happy, sad, confused, dan angry. Latihan kolaboratif melalui worksheet kelompok membuat suasana belajar lebih interaktif dan kompak.
Selanjutnya, siswa mempraktikkan dialog yang telah disusun bersama kelompok. Kegiatan dimulai dengan latihan pemahaman naskah (Understanding Your Script), kemudian dilanjutkan dengan presentasi di depan kelas. Setiap kelompok memperoleh umpan balik dari kelompok lain terkait pelafalan, ekspresi, dan kerja sama tim. Kosakata emosi kembali ditekankan untuk memperkaya ekspresi verbal mereka.
Hari evaluasi dilakukan melalui kuis berisi materi yang sudah diajarkan, mulai dari perkenalan diri hingga useful phrases. Soal dikemas dalam bentuk pilihan ganda, isian singkat, dan padanan kosakata. Sebelum kuis dimulai, guru dan tim MMD melakukan ulasan singkat agar siswa mengingat kembali pelajaran sebelumnya.
Baca juga:
Sosialisasi 3R dan Pelatihan Ecobrick Tingkatkan Kesadaran Lingkungan
Sesi terakhir diisi dengan permainan seperti vocabulary relay, guess the word, dan charades. Aktivitas ini bertujuan mereview materi sambil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Acara ditutup dengan momen perpisahan yang hangat antara tim MMD dan siswa, menandai berakhirnya program yang penuh kesan.
Program Study English for Young Learners berhasil menciptakan lingkungan belajar yang aktif, komunikatif, dan mendukung. Melalui pendekatan yang berbasis praktik dan kolaborasi, siswa menjadi lebih percaya diri berbicara serta membaca dalam bahasa Inggris. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal yang menginspirasi mereka untuk terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris di masa depan. (nid)