KANAL24, Malang – Ingin melestarikan bahasa bugis Makasar, menjadikan Muhammad Hasmi yang merupakan alumni FILKOM UB 2011 membuat platform aplikasi belajar bahasa bugis Makasar bernama Lontara. Menurut penuturan pemuda asli Makasar itu, Lontara adalah sejenis huruf yang digunakan untuk bahasa bugis Makasar sama seperti di Jawa atau Sunda.
“Kita buat aplikasi yang memudahkan masyarakat belajar tentang huruf Lontara ini, jadi mereka bisa mulai dari nol, dari cara menulis dan membaca. Kita sediakan di satu platform aplikasi yang memang memudahkan, karena sudah menggunakan teknologi baru yaitu Augmented Reality (AR),” terang Hasmi Selasa (15/10/2019)
Lebih lanjut, AR adalah sebuah teknologi baru yang berfokus pada penggunaan dalam bentuk 3 dimensi dan realtime. Tahun ini, Lontara baru di tahap develop dan masih terus disempurnakan.
“Aplikasi ini, kita sudah siapkan dan bisa diunduh di play store, serta saat ini sedang ke tahap menuju ios,” tambah mahasiswa S2 Filkom tersebut.
Hasmi menjelaskan, banyaknya pergeseran budaya di Makassar, yang membuat orang-orang sudah tidak mau lagi belajar bahasa bugis sampai cara menulis, menjadi alasan ia menciptakan platform aplikasi ini. Selain itu, ditambah lagi karena huruf Lontara digunakan untuk menulis naskah terpanjang di dunia versi UNESCO yaitu naskah I La Galigo yang dimiliki Indonesia. Lontara yang susah untuk dipelajari dikemas menarik oleh Hasmi sehingga pengguna betah belajar huruf ini.
“Saya berharap, aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dan bisa digunakan baik oleh masyarakat suku bugis Makasaar dan juga oleh masyarakat suku lain,” pungkasnya. (meg)