Kanal24, Malang – Luluk Nur Hamidah, calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, menyoroti pentingnya dukungan terhadap petani dan peternak di Jawa Timur, yang selama ini menjadi lumbung pangan nasional.
“Jangan sampai para petani dan peternak bekerja sendirian, sementara pejabat hanya duduk manis,” tegas Luluk.
Hal ini disampaikam dalam Seminar Nasional bertema “Inovasi dan Resolusi Pertanian dalam Perspektif Kepemimpinan Jawa Timur,” yang menjadi rangkaian Dies Natalis ke-64, Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) pada Kamis (31/10/2024) di UB Sport Centre.
Menurut Luluk, dalam konteks ketahanan pangan sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan dapat dikembangkan lebih jauh untuk mendukung program nasional seperti makan bergizi gratis, serta menciptakan peluang pasar ekspor. Luluk menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah, serta dukungan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di Jawa Timur
Baca juga : Emil Dardak: Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional
Lebih lanjut, Luluk menjelaskan bahwa sektor pertanian Jawa Timur tidak hanya berdaulat tetapi juga berpotensi menjadi kekuatan ekspor. Ia menyoroti isu kesejahteraan petani sebagai prioritas, berkomitmen meningkatkan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan benih berkualitas dan menyediakan subsidi pupuk berkelanjutan.
Selain itu, ia berencana untuk menggratiskan BPJS Ketenagakerjaan bagi petani, peternak, nelayan, dan pekerja perkebunan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja mereka.
“Selama ini kesejahteraan petani sering diabaikan, padahal mereka memiliki risiko tinggi dalam pekerjaannya. Kehadiran pemerintah seharusnya bisa menjamin kesehatan dan keselamatan para petani sekaligus mendorong regenerasi petani muda,” ungkapnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga memaparkan rencananya untuk menyediakan dana abadi bagi Jawa Timur yang akan mendanai riset-riset perguruan tinggi di bidang pertanian. Menurutnya, riset ini penting sebagai upaya regenerasi petani dengan mengenalkan teknologi terkini, seperti Smart Farming, yang sesuai perkembangan zaman.
“Kami menilai pentingnya marketplace agar petani dapat bertemu pasar secara langsung, sehingga mendapatkan harga yang sepadan dengan nilai produknya. Kami berkomitmen untuk mendampingi petani serta meningkatkan APBD Jawa Timur,” imbuh Luluk.
Menanggapi hal tersebut, Dekan FP UB, Prof. M. Purnomo, S.P., M.Si., Ph.D., menyatakan bahwa FP UB siap memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengembangkan sektor pertanian. Dengan sumber daya, teknologi, dan paten yang dimiliki, FP UB berkomitmen menjadi mitra yang siap bekerja sama dalam berbagai program. Seminar ini juga diadakan untuk menggali visi dan langkah konkret dari setiap pasangan calon gubernur.
“Kami memiliki jaringan, sumber daya, teknologi, dan paten untuk langsung mendukung Pemprov Jatim. Jika kita ingin memajukan sektor pertanian Jawa Timur, kita harus turun langsung bersama masyarakat,” tegas Prof. Purnomo.