KANAL24, Malang – Lulusan FK UB diharapkan bukan hanya menjadi dokter praktek saja tetapi bisa menjadi seorang sociopreneur, menjadi latar belakang digelarnya seminar Socio and Political Entrepreneurship for Better Future di Graha Medika FK UB (20/12/2019).
Mengundang 3 pembicara hebat, seminar ini dihadiri oleh 200 mahasiswa angkatan 2018 jurusan kedokteran fakultas tersebut.
Salah satu pembicara yakni Wakil Walikota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM mengatakan bahwa menjadi seorang dokter merupakan kesempatan besar yang dapat digunakan untuk memberikan kemanfaatan kepada masyarakat. Profesi dokter juga berpotensi besar untuk terjun ke dunia politik melalui investasi sosial yang telah dilakukan.
Alumni FK UB tahun 1994 itu menambahkan bahwa peran mahasiswa dalam pembangunan itu ada tiga. Pertama mahasiswa sebagai “Iron Stock” yang mana mahasiswa merupakan asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan.
Kedua, “Guardian of Value” mahasiswa sebagai penyampai dan penjaga nilai-nilai kebenaran. Ketiga, “Agent of Change” atau mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Peran yang harus diambil mahasiswa untuk meningkatkan daya saingnya adalah mahasiswa harus kreatif, inovatif, produktif, dan yang terpenting adalah memiliki jiwa kepemimpinan,” terang mantan ketua senat mahasiswa UB tersebut.
Lanjutnya, mahasiswa tidak boleh hanya sekedar menjadi seorang pemimpin, tetapi mahasiswa harus menjadi pemimpin entrepreneur. Pemimpin entrepreneur adalah pemimpin yang mampu memahami diri sendiri serta lingkungan. Sekaligus dapat bertindak dan memanfaatkan semua peluang yang ada dengan menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan serta masyarakat luas.
Selain itu, pemimpin yang dibutuhkan pada era globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini adalah mereka yang berpikir taktis, kreatif, inovatif, cepat, berani mengambil resiko, dan berorientasi pada tujuan.
Kemudian dosen koordinator entrepreneur FK, Wike astrid cahayani kepada media mengatakan acara ini merupakan bagian dari pembelajaran entrepreneur di FK UB. Seminar ini adalah acara penutup dari serangkaian acara yang sudah diselenggarakan selain perkuliahan biasa. Sebelumnya, telah digelar pameran batik anatomi tubuh hasil karya mahasiswa FK.
“Tema yang diambil yakni socio and political entrepreneur sesuai dengan visi di kedokteran yang mana kedepan mahasiswa FK dapat menjadi seorang dokter yang berkepribadian wirausaha sosial jadi bisa memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat. Sedangkan, tema politik diambil karena kebetulan tahun ini merupakan tahun politik yang mana wacana berbeda tentang politik melalui perspektif kesehatan harapannya bisa dipelajari oleh mahasiswa kami,” jelas Wike.
Imbuhnya, selain ketercapaian dari segi entrepreneur, mahasiswa di FK diharapkan memiliki lebih banyak nilai tentang apa yang akan dicapai kedepannya. Jadi tidak hanya sekedar lulus dengan angka tinggi, tetapi mereka bisa menjadi dokter yang berkepribadian unggul. (meg)