KANAL24, Malang – Pendaftaran program IISMA 2022 telah resmi dibuka. Sebagai salah satu Awardee IISMA 2021 di University of York, Nurjihan Kansa Zalsabilla membagikan pengalaman beserta tips-tips untuk lolos program IISMA 2022.
Nurjihan Kansa Zalsabilla adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Inggris angkatan 2019. Pada program IISMA 2021, dirinya berhasil lolos dan merasakan belajar di Universitas Yor, United Kingdom. Pengalaman yang didapat oleh Nurjihan adalah salah satunya bertemu dengan orang-orang UK yang ramah dan mau membantu, dosen yang ramah dan mau membuka kesempatan untuk berdiskusi.
“Kalau lolos kita bisa bertemu mahasiswa dari berbagai negara, berdiskusi dengan dosen juga dan itu sangat berkesan,” aku Jihan, Senin (14/3/2022)
Pembelajaran di University of York tentu berbeda dengan di Indonesia. Disana terdapat dua macam kelas yaitu lecture dan seminar. Lecture biasanya dilaksanakan terlebih dahulu, pada tipe kelas ini mahasiswa dituntut untuk rajin membaca literatur dan sangat tidak disarankan untuk datang tanpa membaca materi perkuliahan terlebih dahulu. Berbeda dengan lecture, seminar adalah tipe kuliah seperti diskusi atau membuat projek, yang mana mahasiswa dituntut untuk aktif.
Pada program IISMA, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengikuti societies (seperti UKM). Nurjihan sendiri mengikuti debate society, ia sempat mengikuti dan memenangkan salah satu internal competition di York University.
Program IISMA sendiri ada dua tahap yaitu tahap pemberkasan dan tahap interview. Di tahap pemberkasan, mahasiswa harus mengumpulkan transkrip, hasil test bahasa Inggris, essay 200 kata, dan pilihan host university. Untuk memilih host university harus sangat diperhatikan, dapat melihat refrensi dari IISMA 2021. IISMA tidak mewajibkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang linear, agar mahasiswa bisa belajar mata kuliah yang baru. Pada tahap interview pun sama, mahasiswa harus banyak latihan sehingga pada hari H tercipta suasana yang kondusif. Pakaian yang dikenakan juga harus rapi, bisa pakai jas atau batik.
Program IISMA menyediakan living allowance yang mencukupi karena biaya hidup tiap negara pasti berbeda. Pengeluaran biaya hidup menyesuaikan dengan diri sendiri, lebih hemat lebih bagus. “Kita dikasih living allowance sama IISMA yang menurutku sangat cukup untuk kehidupan sehari-hari disana. Bahkan kalau bisa ngirit itu bisa nabung juga. Jadi tergantung sama manajemen keuangan kalian. Atau kalau mau lebih ngirit itu bisa masak,” saran Nurjihan.(zak)