Kanal24, Malang– Sebanyak 1.127 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) diterjunkan ke berbagai penjuru Kabupaten Malang dalam program FISIP Bakti Desa (FBD) 2025. Program tahunan ini digelar sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sekaligus sarana penerapan ilmu sosial dalam konteks nyata di tingkat desa.
Dua kelompok dari ratusan mahasiswa tersebut, yaitu FBD 47 dan 48, mendapat penempatan khusus di Desa Bandungrejo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Kehadiran mereka disambut oleh Kepala Desa Bandungrejo, Marlin, yang berharap program ini dapat memberikan manfaat ganda — baik bagi mahasiswa maupun masyarakat desa.
Baca juga:
Sambut Mahasiswa Baru, Fisip UB Resmikan Renovasi Ruang Pascasarjana

“Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa. Harapan kami, mereka bisa membaur dengan warga, ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, dan memberi masukan yang bermanfaat bagi pelayanan dan pembangunan di desa ini,” ungkap Marlin.
Belajar Sambil Mengabdi
FISIP Bakti Desa dirancang sebagai media pembelajaran berbasis lapangan. Mahasiswa tak hanya belajar di balik meja kuliah, tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga untuk menganalisis persoalan sosial, menyusun program kerja, dan menjalankan solusi yang relevan bagi masyarakat desa.
Dosen pembimbing lapangan, Ilhamuddin, menyampaikan bahwa program ini merupakan tantangan nyata yang akan membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa.
“Pengabdian ini dilakukan sebagai ujian kehidupan. Mahasiswa kita latih untuk berhadapan langsung dengan kondisi sosial riil. Mereka belajar bertahan, memecahkan masalah, dan berkolaborasi demi perubahan,” jelasnya.
Ilhamuddin juga menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan perangkat desa demi kelancaran dan keberhasilan program FBD. Ia berharap pihak pemerintah desa dapat terus mendampingi dan membimbing para mahasiswa selama satu bulan mereka tinggal dan berkegiatan di Bandungrejo.
Sebulan Bersama Warga, Bawa Solusi Nyata
Program FBD 2025 berlangsung selama satu bulan penuh, dari 1 Juli hingga 30 Juli 2025. Selama masa itu, mahasiswa akan menjalankan berbagai program kerja yang telah disusun berdasarkan hasil pemetaan sosial desa. Mulai dari penyuluhan kesehatan, pelatihan literasi digital, pemberdayaan UMKM, hingga edukasi lingkungan dan kebijakan publik tingkat lokal.
Kegiatan ini menjadi ruang praktik akademik, ajang untuk membentuk empati sosial, membentuk jiwa kepemimpinan, serta semangat gotong royong. Mahasiswa dilatih untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga tangguh dalam praktik pengabdian.
Baca juga:
Tiga Agenda Strategis Dekan FISIP UB : Inklusivitas, Kolaborasi, dan Dampak Sosial
Komitmen UB: Mengakar di Masyarakat
Universitas Brawijaya melalui FISIP menegaskan bahwa FBD merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam mendekatkan pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang menjadi model pengabdian yang efektif, inovatif, dan relevan dengan dinamika sosial masyarakat desa.
Dengan semangat “belajar dari rakyat, bekerja untuk rakyat,” mahasiswa FISIP UB diharapkan dapat meninggalkan jejak kebaikan dan perubahan positif di Desa Bandungrejo, sembari membawa pulang pengalaman berharga yang memperkaya perjalanan akademik dan pribadi mereka. (nid)