KANAL24, Malang – Limbah plastik yang banyak terbuang mejadi atensi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2024 di Desa Kromengan. Para mahasiswa kampus biru ini mencoba membuat solusi melalui program KKN yang mengadopsi metode berbasis 3R (Reuse, Reduce, Recyle) untuk pembuatan pot tanaman kreatif.
“Kami melihat di sini banyak limbah plastik yang hanya dibuang baik berupa plastik bungkus maupun botol plastik bekas. Tentu selain merusak lingkungan hal ini juga butuh solusi,” kata Made Ayu salah satu mahasiswa FP UB yang sedang KKN di Desa Kromengan, Senin (29/7/2024)
Melalui program kerja para mahasiswa ini memanfaatkan botol bekas agar dapat lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Kromengan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Juli 2024. Tidak hanya mengurangi limbah plastik masyarakat, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa SDN 4 Kromengan.
Sasaran utama dalam kegiatan ini merupakan siswa kelas 6 SD yang rata-rata berusia 11-12 tahun. Pada usia tersebut merupakan periode usia yang penting dalam perkembangan seorang anak. Usia 11-12 tahun umumnya terbuka terhadap pengalaman baru dan cenderung memiliki imajinasi yang luas. Siswa-siswa kelas 6 SD tampak antusias dalam melaksanakan kegiatan mewarnai limbah botol plastik menggunakan cat akrilik untuk menambahkan estetika dalam pot tanaman yang akan dibuat.Made Ayu, selaku mahasiswi KKN FP UB mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas siswa.
“Kegiatan pembuatan pot tanaman kreatif ini dapat membuat siswa-siswa khususnya siswa kelas 6 SD meningkatkan kreativitasnya yang diasah melalui seni yang dapat bermanfaat untuk menjaga lingkungan dengan mendaur ulang limbah botol plastik,” ujar Made Ayu.
Hasil dari kegiatan pembuatan pot tanaman kreatif ini diletakkan di taman SDN 4 Kromengan dengan menggunakan sistem tanam vertical garden, dimana pot tanaman akan digantung pada dinding lalu ditanami oleh tanaman hias dan tanaman toga dan menggunakan media tanam tanah.
Kegiatan ini menjadi implementasi SDGs poin 14 dan 15 yaitu Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan karena dapat mengurangi limbah plastik yang berarti dapat mengurangi polusi plastik di lautan dan melindungi kehidupan laut serta membantu melindungi keanekaragaman hayati di darat dengan mengurangi polusi yang dapat merusak habitat hewan dan tanaman.
“Pada perjalanan pengabdian yang inspiratif di kesempatan kali ini, harapannya pemanfaatan limbah plastik dapat terus berjalan guna mendukung kelestarian lingkungan. Salah satu luaran yang dapat di terapkan yaitu pemanfaatan limbah botol plastik yang digunakan untuk pembuatan pot. Demi mendukung keberlanjutan dari program ini, saya membagikan link video (https://youtu.be/faMpFV9HJDo?si=VY-I6OjWhqTPWcmr). Link dapat di akses oleh khalayak masyarakat secara meluas dan semoga dengan adanya video yang telah dibuat dapat menjadi penggerak bagi masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi limbah plastik,” pungkas Made Ayu. (sdk)
Comments 2