KANAL24, Mojokerto – Tim Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) di Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, membantu mengatasi beberapa permasalahan pada UMKM binaan desa dengan mempromosikan, menganalisis, dan mengedukasi pemilik UMKM.
Sekretaris Desa Jiyu, bapak Aminin menyampaikan bahwa terdapat banyak jenis UMKM di Desa Jiyu mulai dari kerajinan tangan, fashion, sampai kuliner. Beberapa masih dalam tahap merintis dan beberapa bahkan sudah sampai terkenal di tingkat kecamatan.
Masih dalam sesi yang sama, Aminin menjelaskan bahwa masyarakat desa yang mengelola UMKM hanya berfokus pada produksi sehingga tidak heran jika kualitas produk mereka sangatlah bagus, khususnya di sektor kuliner. Tetapi, justru itulah permasalahannya. Para pengelola UMKM hanya berfokus kepada produksi dan mengabaikan aktivitas promosi sehingga mereka masih belum bisa mengenalkan produk mereka secara meluas.
Akhirnya, dari observasi wawancara tersebut, tim MMD UB di Desa Jiyu memutuskan untuk membantu empat UMKM binaan desa pada bidang di luar produksi seperti pemasaran, analisis bisnis, dan edukasi tentang aktivitas ekonomi secara online. Keempat UMKM tersebut antara lain, Risaf Cake yang dikelola oleh Ibu Risa, Dapoer Azzahra yang dikelola oleh Ibu Ivanezha, Jamu Yuk Waroh yang dikelola oleh Ibu Waroh, dan terakhir Al Fath Kitchen yang dikelola oleh Bapak Sekretaris Desa dan istrinya.
Hilmi dan tim yang memegang program kerja khusus UMKM ini memaparkan beberapa hal terkait keempat UMKM tersebut. “Untuk langkah awal, tim kami akan menganalisis terlebih dahulu masing-masing UMKM dengan Business Model Canvas yang juga akan diberikan edukasinya kepada pengelola sehingga mereka bisa lebih mengenal usaha mereka sendiri”, jelas Hilmi.
UMKM ini sebenarnya sudah mempromosikan produknya dengan baik di platform Facebook, bahkan konsumennya sudah sampai luar negeri dan dapat dilihat bahwa pengelola sudah mempunyai dasar yang baik. Tetapi, memang pengelola UMKM ini mengungkapkan sangat kesulitan dalam mengambil foto dan video yang bagus untuk produk yang dijual. “Ya seadanya saja saya dik, yang penting taruh produk, foto, upload deh”, kata Ibu Risa selaku pengelola tunggal Risaf Cake.
Di samping itu, Ibu Risa menginginkan logo toko dan pricelist untuk produk nya sehingga calon konsumen akan lebih mudah mengenal UMKM ini dan lebih mengetahui harga harga yang dipatok oleh pengelola pada produk produknya. Hal tersebut mengundang tim juga untuk mengedukasi terkait penjualan secara online karena pengelola sudah memiliki akun Shopee yang biasa digunakan untuk penjualan ke luar kota bahkan ke luar negeri.
Kedua, Dapoer Azzahra menjual kue kering dan produk andalannya yaitu nasi box dan tumpeng. UMKM ini sudah mempromosikan produk produknya dengan cukup baik tetapi hanya pada platform Whatsapp dan promosi mulut ke mulut. Maka dari itu, pengelola UMKM ini sangat membutuhkan pelatihan dalam mempromosikan produknya di media sosial khususnya pada foto produk dam video produk. Selain itu, Ibu Ivanezha selaku pengelola UMKM ini, sangat ingin membuat logo toko dan pricelist untuk produk nya karena untuk memudahkan orang lain dalam mengenal bisnisnya. Di sisi lain, dalam strategi marketing untuk UMKM ini, mahasiswa MMD menawarkan untuk menjualnya secara online dengan memberikan edukasi terkait penjualan secara online.
Ketiga, Jamu Yuk Waroh menjual jamu tradisional dalam bentuk botol dan juga lintingan. UMKM ini baru mempromosikan produk produknya pada platform Whatsapp dan juga promosi mulut ke mulut. Maka dari itu, pengelola UMKM ini sangat membutuhkan pelatihan dalam mempromosikan produknya di media sosial khususnya pada foto produk dan video produk.
“Saya juga ingin mempromosikan produk saya lewat Shopee karena mulai banyak yang ingin membeli dari luar kota”, imbuh Ibu Waroh selaku pengelola UMKM Jamu Yuk Waroh.
Hal tersebut mendorong mahasiswa MMD untuk mengedukasi Ibu Waroh terkait penjualan online, transaksi online, dan akhirnya mahasiswa membuatkan akun Shopee untuk UMKM ini. Di samping itu, mahasiswa MMD juga menawarkan pembuatan logo toko dan pricelist untuk dimasukkan ke dalam akun Shopee UMKM dibarengi dengan pelatihan penggunaan Canva kepada pengelola.
Untuk UMKM terakhir, yaitu Al Fath Catering yang menjual berbagai macam kue kering dan basah dengan variasi yang sangat banyak. Dibandingkan dengan UMKM kuliner lainnya, bisa dibilang yang paling berpengalaman karena pengelola sudah turun temurun berkecimpung di bidang kuliner sehingga ketika mahasiswa berkunjung ke rumah produksi banyak sekali variasi kue yang belum pernah mahasiswa temukan sebelumnya.
Tetapi, UMKM ini baru mempromosikan produknya pada platform WhatsApp. Walaupun seperti itu, mahasiswa melihat bahwa pengelola mempunyai kemampuan foto dan video yang cukup baik sehingga kami hanya memberikan sedikit pelatihan terkait foto dan video produk. Pengelola UMKM juga menginginkan brosur dan pricelist untuk memudahkan calon konsumen dalam mengetahui harga produk yang dijual yang kemudian mengundang para mahasiswa untuk memberikan pelatihan Canva untuk membuat dua hal tersebut.
Selain itu, pengelola juga menginginkan dibuatkan lokasi Google Maps agar memudahkan konsumen dalam mengambil pesanan mereka sehingga mahasiswa mengedukasi tentang pembuatan Google Maps toko dan manfaat-risiko yang bisa terjadi karena pengelola pernah mengalami penipuan secara online. “Semua program yang kami kerjakan menggunakan teknik door-to-door agar pengelola UMKM bisa leluasa untuk bertanya dan menambah kedekatan kami dengan owner UMKM”, imbuh Hilmi.
Melalui analisis BMC, pelatihan foto produk, video produk, pelatihan canva, dan edukasi tentang penjualan online, mahasiswa MMD berperan dalam mempromosikan keempat UMKM dengan produk berkualitas kepada masyarakat yang lebih luas. Mahasiswa berharap agar UMKM di desa Jiyu dapat mengembangkan potensinya dan memperluas pasar mereka.
“Alhamdulillah, kami senang sekali dengan kehadiran adik-adik KKN dari Brawijaya. Saya selaku pemilik UMKM sangat terbantu karena banyak sekali ilmu yang bisa kami serap. Semoga dengan adanya program yang dilaksanakan, membantu lebih banyak UMKM baru yang akan muncul ke depannya di Desa Jiyu ini”, kata Sekretaris Desa dalam kunjungan terakhir ke UMKM desa. [fauzan/ina]