Kanal24, Malang – Muhammad Fahad Malik, mahasiswa asal Pakistan, saat ini tengah menempuh studi doktoral di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB). Hal ini ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Kanal24 pada Kamis (13/03/2025). Ia datang ke Indonesia dengan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan Indonesia. Keputusannya untuk melanjutkan pendidikan di UB tidak hanya didasarkan pada kualitas akademik universitas ini, tetapi juga karena kecintaannya terhadap budaya dan lingkungan di Indonesia.
“Saya memilih Indonesia karena ini negara Muslim, jadi saya merasa nyaman, tidak perlu khawatir soal makanan atau budaya. Selain itu, Indonesia sangat indah, dengan cuaca yang baik, pemandangan yang menakjubkan, pegunungan, air terjun, dan lanskap yang luar biasa,” ujar Fahad.
Baca juga:
Fitroh Awaludin, Mahasiswa UB Wakili Indonesia di Global NCD Alliance Forum 2025
Malang, sebagai salah satu kota pendidikan terbaik di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri baginya. Dengan lingkungan akademik yang mendukung dan para profesor berpengalaman, ia merasa bahwa Universitas Brawijaya adalah pilihan terbaik untuk mendalami hukum internasional dan hukum lingkungan.
Dunia Akademik yang Menantang dan Menyenangkan
Fahad memiliki latar belakang akademik yang kuat. Sebelum menempuh pendidikan doktoralnya di UB, ia telah menyelesaikan studi magister dan memiliki pengalaman mengajar sebagai dosen di Pakistan. Ketertarikannya pada hukum internasional membawanya untuk mencari perspektif yang lebih luas.
“Belajar hukum internasional di negara lain memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan pemikiran yang berbeda, yang membuka wawasan saya lebih jauh. Saya juga fokus pada hukum lingkungan, karena saya ingin melihat perubahan nyata dalam perspektif global terhadap lingkungan,” katanya.
Ia mengakui bahwa tantangan utama dalam studinya di UB adalah perbedaan bahasa. Meskipun para dosen memiliki pengalaman internasional, perbedaan aksen dan keterbatasan dalam penggunaan bahasa Inggris di kelas sempat menjadi kendala baginya.
“Awalnya, saya merasa sulit memahami aksen dalam bahasa Indonesia. Namun, seiring waktu saya mulai terbiasa. Saat ini, saya juga mengambil kursus bahasa Indonesia untuk lebih memahami konteks akademik dan sosial di sini,” jelasnya.
Rencana Usai Studi
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Fahad bercita-cita untuk tetap berkarier di dunia akademik. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam bidang hukum internasional dan lingkungan dengan perspektif yang lebih luas.
“Saya ingin menjadi profesor dan membagikan ilmu yang saya peroleh di Indonesia kepada mahasiswa di Pakistan. Saya juga ingin mengeksplorasi lebih banyak tentang hukum lingkungan, karena ini adalah isu yang sangat penting di seluruh dunia,” tuturnya.
Baca juga:
FH UB Sabet Juara dalam Contract Drafting and Negotiation Competition
Melalui studinya di UB, Fahad tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga pengalaman hidup yang berharga. Dengan lingkungan akademik yang mendukung dan komunitas yang ramah, ia merasa bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk mengejar impiannya.
“Saya sangat menikmati waktu saya di sini. Indonesia bukan hanya tempat yang indah, tetapi juga memiliki masyarakat yang ramah dan budaya yang luar biasa,” pungkasnya.
Dengan tekad kuat dan dukungan penuh dari Universitas Brawijaya, Muhammad Fahad Malik terus berusaha mengembangkan diri dan berkontribusi bagi dunia hukum internasional. (nid)