Kanal24, Banyuwangi – Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, menghadapi tantangan serius setiap kali musim kemarau tiba. Rerumputan alami sulit tumbuh, sementara kebutuhan pakan ternak sapi dan kambing terus meningkat. Kondisi ini membuat para peternak kesulitan memenuhi kebutuhan gizi ternak mereka. Tak jarang, mereka terpaksa membeli pakan dengan harga mahal.
“Memang kalau musim kemarau itu susah sekali cari rumput. Biasanya kami terpaksa beli pakan, padahal harganya juga tidak murah,” ujar Anam, salah satu peternak setempat. Keluhan ini mencerminkan kenyataan yang dihadapi banyak peternak rumahan di Kalipuro.
Baca juga:
FEB UB Raih Juara Umum Giraffe Award 2025 untuk Keempat Kalinya

Inovasi Mahasiswa UB: Rumput Gama Umami
Menanggapi permasalahan tersebut, Lolita Maharani, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Kelompok 41, melaksanakan program kerja individu dengan tema “Optimalisasi Sumber Pakan Ternak Sapi dan Kambing Melalui Penanaman Rumput Gama Umami.”
Program ini dilaksanakan pada Minggu (13/7/2025) di Lingkungan Secang, RT 02 RW 01, Kelurahan Kalipuro. Rumput Gama Umami, varietas unggul hasil pengembangan Universitas Gadjah Mada (UGM), dikenal memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem serta kandungan nutrisi tinggi, seperti protein kasar dan serat kasar. Hal ini menjadikannya alternatif ideal untuk pakan ternak di musim kemarau.
Dukungan Akademik dan Relevansi SDGs
Pelaksanaan program mendapat dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Ir. Yasa Palaguna Umar, STP, M.Sc., Ph.D., serta Koordinator Desa, Damar Tri Atmojo. Program ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
“Harapannya, program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mampu membangun kemandirian peternak dalam menyediakan pakan ternaknya secara berkelanjutan,” jelas Lolita Maharani.
Sosialisasi dan Praktik Lapangan
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi berupa pemaparan materi singkat tentang pengertian, ciri khas, manfaat, dan keunggulan Rumput Gama Umami sebagai pakan ternak. Materi juga mencakup teknik penanaman, perawatan, hingga cara panen dan pemberian porsi tepat untuk ternak.
Setelah sesi materi, para peserta diajak praktik langsung menanam Rumput Gama Umami di pekarangan warga secara gotong royong. Diskusi ringan terkait pemeliharaan pasca tanam turut memperkaya pemahaman peternak.
Hasil dan Harapan Ke Depan
Output dari program ini meliputi penyusunan materi penyuluhan budidaya Rumput Gama Umami, pemanfaatan lahan pekarangan warga sebagai lokasi penanaman, serta peningkatan keterampilan teknis masyarakat mengenai budidaya dan perawatan tanaman tersebut.
Baca juga:
Rektor UB: Kemerdekaan adalah Kebebasan Berpikir dan Berinovasi
Dengan adanya program ini, masyarakat Kalipuro diharapkan dapat:
- Memiliki solusi jangka panjang dalam menghadapi keterbatasan pakan di musim kemarau.
- Mengurangi ketergantungan pada pakan musiman atau pakan beli.
- Meningkatkan produktivitas serta kesehatan ternak sapi dan kambing.
“Dengan menanam rumput Gama Umami, kita tidak hanya mengatasi krisis pakan, tapi juga membangun kemandirian peternak,” tegas Lolita.
Lebih jauh, keberhasilan program ini diharapkan mampu menginspirasi warga lain untuk membudidayakan Rumput Gama Umami secara mandiri, sehingga tercipta ketahanan pakan ternak berkelanjutan di Kalipuro. (nid)