Kanal24, Malang — Di tengah meningkatnya angka kasus kanker anak di Indonesia, sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mencoba menjawab tantangan besar dunia medis dengan cara yang tak biasa: mengubah mikroalga menjadi “dokter biologis” berteknologi tinggi. Melalui riset inovatif bertajuk AMPAT (Arsenal of Programmed Microalgae for Advanced Tumor Immunotherapy via Logic-Gated Genetic Circuits), tim mahasiswa lintas disiplin ini tengah mengembangkan terapi kanker berbasis mikroalga rekayasa genetik yang mampu menarget tumor secara spesifik.
Terinspirasi dari komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang, tim yang menamakan diri SYNBIO UB ini memadukan rekayasa biologis, kecerdasan buatan, dan desain sistem genetika modern. Pendekatan tersebut menjadi langkah awal menuju teknologi biomedis buatan anak bangsa yang potensial bersaing di kancah global.
Tim SYNBIO UB dan Komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang (Ist.)
Mikroalga sebagai Pembawa Terapi
Ketua Tim SYNBIO UB, Melinda Cicilia Rany, menjelaskan bahwa mereka menggunakan mikroalga Chlamydomonas reinhardtii, organisme fotosintetik yang sering dijadikan model penelitian bioteknologi. Mikroalga ini direkayasa agar mampu memproduksi oksigen di area tumor untuk mengurangi hipoksia — kondisi kekurangan oksigen yang sering membuat terapi kanker menjadi tidak efektif.
Mekanisme Kerja Mikroalga Dalam Menarget Sel Tumor (Ist.)
“Mikroalga ini kami rancang untuk menghasilkan oksigen di area tumor, sehingga dapat mengurangi kondisi hipoksia. Selain itu, mikroalga hanya akan mengekspresikan imunomodulator ketika biomarker kanker terdeteksi melalui sistem logic gate RNA. Artinya, efeknya lebih spesifik dan minim efek samping,” jelas Melinda.
Ia menambahkan, pengaruh terapi ini terjadi bertahap. Pengurangan hipoksia dapat terlihat dalam beberapa hari, sementara aktivasi sistem imun dan penurunan massa tumor memerlukan waktu beberapa minggu. Namun, proyek ini masih berada pada tahap konseptual dan akan memerlukan uji in vitro dan in vivo untuk membuktikan efektivitasnya.
Dari Riset Konseptual ke Potensi Klinis
Anggota tim, Paulina Ranjita Gita Saputri, menjelaskan bahwa riset AMPAT telah berjalan selama enam bulan melalui pendekatan in silico. Jika terus dikembangkan, proses laboratorium dapat memakan waktu satu hingga tiga tahun, sementara uji pra-klinis penuh bisa mencapai lima tahun atau lebih.
“Kami menghadapi sejumlah kendala, seperti kontrol ekspresi gen yang tepat, keamanan biologis, pengiriman mikroalga ke jaringan tumor, dan efisiensi fotosintesis di tubuh manusia,” ujarnya.
Foto Logical Genetic Circuit Design (Ist.)
Meski penuh tantangan, tim SYNBIO UB memastikan riset berjalan dengan mempertimbangkan aspek Ethical, Legal, and Social Implications (ELSI). Pendekatan etis ini dilakukan melalui diskusi dengan tenaga medis dan komunitas pasien, termasuk dr. A. Susanto Nugroho, Sp.A(K) dan Dr. dr. Nur Samsu, dokter spesialis kanker anak RS Saiful Anwar Malang.
“Riset ini kami harapkan dapat menjadi kontribusi nyata mahasiswa Indonesia dalam menciptakan inovasi kesehatan yang berpihak pada kemanusiaan, terutama bagi anak-anak penyintas kanker,” tutur Vincenzio, anggota tim.
Prestasi Internasional: Bukti Kapabilitas Anak Bangsa
Karya AMPAT bukan hanya menuai apresiasi di dalam negeri, tetapi juga sukses mencuri perhatian dunia. Pada ajang Biomolecular Design Competition (BIOMOD) 2025 di Jilin University, China, tim SYNBIO UB berhasil meraih 3rd Winner – Most Audience Favorite Project dan Bronze Project Award – Outstanding Project Contents dari 19 negara peserta.
Riset ini dibimbing oleh dosen lintas fakultas UB, yaitu Dr. Ir. Sudarma Dita Wijayanti, STP., M.Sc., M.P., Tunjung Mahatmanto, STP., M.Si., Ph.D., dan Supriyono, S.T., M.T.
Di tengah kemajuan bioteknologi global, karya mahasiswa UB ini menunjukkan bahwa inovasi medis tak harus datang dari laboratorium besar di luar negeri. Dengan kolaborasi lintas disiplin, kesadaran etis, dan semangat kemanusiaan, generasi muda Indonesia membuktikan bahwa mereka mampu berkontribusi nyata dalam perjuangan melawan kanker — dimulai dari mikroalga kecil yang membawa harapan besar.(Din)