KANAL24, Malang – Perjalanan masjid kampus yang banyak berdiri sekarang membutuhkan waktu yang cukup lama. Masjid kampus merupakan potret mobilitas vertikal umat Islam Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Mahfud MD dalam Rakernas dan Jambore AMKI 2025 di Gedung Samantha Krida UB pada Minggu 2 November 2025.
“Masjid Kampus sekarang ini dulu tidak terbayangkan karena hingga tahun 70an umat Islam di Indonesia masih terbelakang. Sistem pendidikan saat itu belum sepenuhnya mampu mengakomodir kehadiran masjid di kampus,” kata Mahfud.
Didepan ratusan aktifis masjid kampus se Indonesia, mahfud bercerita bahwa pada masa penjajahan Belanda, masjid hanya berada di alun-alun atau pusat kota lalu di pedesaan. Di lembaga pendidikan tidak terdapat masjid.
Hal ini berlangsung hingga pada masa kemerdekaan Indonesia dimana sistem pendidikan masih terkotak pada pendiidkan formal dan madrasah. Sistem pendidikan formal dan pasar kerja saat itu tidak menerima lulusan madrasah. Saat itu menurut Mahfud, umat Islam masih terbelakang, padahal kontribusi umat Islam untuk kemerdekaan sangat besar.
Langkah maju terjadi pada tahun 1951 dengan keluarnya SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Hadir Djohan dan KH Wahid Hasyim. Membuat SKB 20 Januari 1951 disekolah agama diajarkan mata pelajaran umum dan di sekolah umum diajarkan pendidikan agama. Menurut Mahfud sejak itulah mulai muncul mobilitas vertika dimana kaum santri dapat masuk ke sekolah umum dan memberi warna termasuk kebutuhan sarana ibadah.
“Tahun 60 an sudah mulai banyak kaum santri yang masuk ke perguruan tinggi dan tahun 70 an mereka sudah lulus dan menjadi dosen atau pegawai. Merekalah yang kemudian menjadi motor pendirian masjid di kampus,” jelas Mahfud.
Hasil dari proses tersebut muncullah Masjid Salman di ITB, Masjid Raden Patah di UB dan kampus lainnya beriktu dengan semarak kegiatnnya. Hal inilah yang menurut Mahfud harus disyukuri karena negara telah menempatkan pendidikan Islam pada porsi yang tepat bagi kemajuan umat.
Untuk itu Mahfud berharap kepada AMKI sebagai asosiasi masjid kampus untuk menjaga keberadaan masjid kampus dengan terus mengembangkannya untuk peningkatan kualitas umat Islam Indonesia.
Kehadiran Mahfud MD dalam Rakernas dan Jambore AMKI 2025 memberi suntkan spirit bagi para pengurus AMKI untuk meningkatkan dakwah kampus menjadi lebih semarak dan berdampak (sdk)










