Kanal24, Malang – Konferensi pers Malang Cardiovascular Update (MCVUpdate) XXIII 2024 digelar pada Sabtu (27/07/2024) di Lantai 3 Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Acara ini menyoroti pentingnya penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah yang hingga kini masih menjadi masalah serius, meskipun kemajuan ilmu penyakit kardiovaskular berkembang pesat di seluruh dunia.
Penyakit jantung dan pembuluh darah tidak hanya menurunkan kualitas hidup, tetapi juga menyebabkan kesakitan dan kematian yang tinggi serta membutuhkan biaya besar dalam perawatannya. Di Indonesia, BPJS Kesehatan mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk penyakit ini, menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan dan penanganan yang efektif.
Perhimpunan Dokter Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (PERKI) Cabang Malang terus berusaha berkontribusi dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit kardiovaskular, baik di kalangan pasien maupun tenaga kesehatan di berbagai tingkatan layanan, mulai dari posyandu lansia hingga rumah sakit rujukan tertinggi di Malang.
Salah satu upaya tersebut adalah melalui pertemuan ilmiah tahunan yang telah diselenggarakan untuk ke-23 kalinya, dikenal dengan nama Malang Cardiovascular Update (MCVUpdate). Acara tahun ini dihadiri oleh sekitar 500 tenaga kesehatan, termasuk spesialis jantung, spesialis lain, dokter umum, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. MCVUpdate XXIII 2024 berlangsung dari Jumat hingga Minggu, 26-28 Juli 2024.
Prof. dr. M. Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D., Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Malang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PERKI Malang untuk menjawab tantangan kesehatan kardiovaskular yang terus meningkat di masyarakat. “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap tingginya masalah kardiovaskular di masyarakat yang masih terus meningkat,” ujar Prof. Saifur.
Hari pertama, Jumat (26/07/2024) dibuka dengan tujuh workshop berbeda yang mencakup pencitraan jantung, ekokardiografi, rehabilitasi jantung, pembuluh darah (vaskular), gangguan irama jantung (aritmia), penyakit jantung bawaan, kegawatdaruratan jantung, dan workshop untuk perawat. Sabtu dan Minggu diisi dengan simposium paralel yang menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, pakar di bidang masing-masing.
“Melalui workshop-workshop ini, kami berupaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gangguan kardiovaskular, termasuk mereka yang mengalami serangan jantung atau gagal jantung,” tambah Prof. Saifur. Tema MCVUpdate tahun ini adalah “Integrating Innovation In Acute Cardiac Care Through Networking.” Tema ini dipilih untuk mencerminkan program unggulan PERKI Cabang Malang dalam memperkuat dan memperluas jejaring jantung dan pembuluh darah di Jawa Timur bagian Selatan, yang menjadi daerah binaan mereka.
Program jejaring ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Kemenkes RI bersama pengurus pusat PERKI. Program ini bertujuan untuk pemerataan layanan, peningkatan mutu layanan, dan keterjangkauan layanan berbasis teknologi mutakhir, yang telah berjalan hampir lima tahun dengan penyediaan sarana dan prasarana yang setara di seluruh Indonesia.
Selain pemerataan layanan, PERKI Malang juga fokus pada penjaminan mutu layanan di setiap fasilitas kesehatan (faskes), memastikan layanan yang hampir sama di setiap daerah pada setiap tingkat layanan pasien jantung dan pembuluh darah, mulai dari layanan primer hingga lanjutan. Mengingat luasnya daerah jangkauan binaan PERKI Malang, di mana layanan dokter jantung dan pembuluh darah belum merata, mereka juga berupaya meningkatkan kewaspadaan pasien dengan menciptakan aplikasi berbasis Artificial Intelligence, yaitu Detak C. Aplikasi ini membantu pasien mencari pertolongan terdekat saat terjadi serangan jantung dan membantu mereka dalam merawat diri, mengonsumsi obat rutin, dan kontrol ke dokter.
Sosialisasi aplikasi Detak C juga dilakukan kepada seluruh anggota PERKI yang tersebar di Jawa Timur bagian Selatan dalam acara Business Meeting pada Jumat, 26 Juli 2024. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan di wilayah binaan PERKI Cabang Malang, yang turut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kewaspadaan dan pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular oleh tenaga kesehatan di wilayah masing-masing.
“Kami selalu melibatkan perawat dalam setiap kegiatan karena kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan dedikasi serta pengetahuan yang update dari perawat, kami tidak bisa melakukan pelayanan yang optimal,” kata Prof. Saifur. Acara dilanjutkan dengan pembukaan simposium yang diadakan secara paralel di berbagai lokasi. Salah satu simposium menghadirkan pembicara internasional yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman terkini di bidang kardiologi.
“Kami selalu berusaha mengadakan setting internasional untuk berbagi ilmu dan bertukar pikiran dengan para ahli dari luar negeri. Ini penting agar perkembangan di Malang dan Indonesia tidak tertinggal jauh dari negara-negara maju,” ujar Prof. Saifur. Beberapa teknologi terbaru dalam bidang kardiologi telah diadopsi dan diterapkan di Malang, meskipun beberapa teknologi lainnya masih dalam proses pengadaan oleh rumah sakit. Salah satu inisiatif terbaru yang sedang disosialisasikan adalah aplikasi untuk meningkatkan kewaspadaan pasien dalam bidang kegawatan jantung agar dapat segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit.
Upaya tiga hari ini tidak terlepas dari kerja keras panitia yang dipimpin oleh dr. Indra Prasetya, Sp.JP(K) beserta anggota PERKI Cabang Malang lainnya dan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kardiovaskular Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Harapan besar dari PERKI Cabang Malang adalah agar kegiatan ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan peserta untuk memberikan layanan yang lebih baik di masa mendatang.
Acara MCV Update XXIII 2024 ini merupakan bagian dari dedikasi PERKI Malang dalam meningkatkan layanan kesehatan kardiovaskular melalui pelatihan dan edukasi bagi dokter, perawat, kader kesehatan, serta masyarakat umum. Dengan kehadiran sekitar 500 peserta, Prof. Saifur berharap mereka dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama simposium dan workshop ini untuk meningkatkan layanan kardiovaskular di daerah masing-masing.
“Semoga setelah seminar ini, para peserta dapat melakukan berbagai upaya peningkatan layanan jantung sesuai dengan ilmu terbaru yang mereka dapatkan,” harapnya. MCV Update XXIII 2024 diharapkan menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kardiovaskular di Malang dan sekitarnya, serta memperkuat kolaborasi antara tenaga medis dan perawat dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. (nid/yor)