Kanal24 – BRICS, sebuah akronim yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, adalah salah satu kelompok ekonomi paling berpengaruh di dunia saat ini. Dengan populasi gabungan lebih dari 3 miliar orang atau sekitar 40% dari populasi dunia, serta kontribusi signifikan terhadap PDB global, BRICS telah menjadi kekuatan yang tidak dapat diabaikan dalam tatanan ekonomi internasional.
Sejarah dan Latar Belakang BRICS
Gagasan tentang BRICS pertama kali diperkenalkan oleh Jim O’Neill, seorang ekonom di Goldman Sachs, dalam sebuah laporan pada tahun 2001. Dalam laporan tersebut, ia mengidentifikasi Brasil, Rusia, India, dan Cina sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berpotensi menjadi penggerak utama ekonomi global pada abad ke-21. Konsep ini menarik perhatian keempat negara, yang kemudian memulai kerja sama informal pada tahun 2006.
Pada tahun 2009, kelompok ini mengadakan pertemuan puncak pertama mereka di Yekaterinburg, Rusia, menandai awal dari aliansi formal. Pada tahun 2010, Afrika Selatan diundang untuk bergabung, memperluas kelompok menjadi BRICS. Bergabungnya Afrika Selatan tidak hanya meningkatkan kehadiran BRICS di panggung global tetapi juga memberikan perwakilan dari benua Afrika dalam kelompok tersebut.
Baca juga : Indonesia Resmi Anggota BRICS: Peran Strategis Hadapi Tantangan Global
Tujuan dan Misi Utama BRICS
BRICS dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan platform kerja sama antara negara-negara berkembang, memperkuat posisi mereka dalam ekonomi global, dan mendorong reformasi institusi keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Fokus utama kelompok ini meliputi:
- Kerja Sama Ekonomi:
BRICS berusaha mendorong perdagangan dan investasi antaranggota melalui pengurangan hambatan perdagangan dan penciptaan kerangka kerja ekonomi yang saling menguntungkan. - Pembangunan Infrastruktur:
Melalui pendirian New Development Bank (NDB) pada tahun 2014, BRICS mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan, tidak hanya di negara anggota tetapi juga di negara-negara berkembang lainnya. - Reformasi Tata Kelola Global:
BRICS secara aktif mengadvokasi reformasi institusi global untuk mencerminkan perubahan keseimbangan kekuatan ekonomi dunia dan mengurangi dominasi negara-negara maju. - Kerja Sama dalam Sains dan Teknologi:
Negara-negara BRICS juga bekerja sama dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca juga : Urgensi Indonesia Menjadi Anggota BRICS
Peran BRICS dalam Ekonomi Global
Dalam beberapa dekade terakhir, BRICS telah menjadi kekuatan utama yang membantu mengimbangi dominasi negara-negara maju dalam ekonomi global. Cina, sebagai ekonomi terbesar dalam kelompok ini, telah menjadi motor penggerak utama pertumbuhan. Sementara itu, India menyumbangkan tenaga kerja muda dan pasar yang terus berkembang, Brasil dan Rusia menyediakan sumber daya alam yang melimpah, dan Afrika Selatan menawarkan akses strategis ke benua Afrika.
BRICS juga telah berperan dalam diversifikasi mata uang dalam perdagangan internasional. Beberapa anggota, terutama Cina dan Rusia, mulai mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi lintas batas, yang menjadi langkah penting menuju tatanan ekonomi multipolar.
Manfaat dan Tantangan BRICS
BRICS menawarkan platform bagi negara-negara berkembang untuk menyuarakan kepentingan bersama dalam menghadapi isu-isu global. Kelompok ini berupaya memperkuat posisi negara-negara berkembang di tengah dominasi negara maju.
Salah satu manfaat utama dari BRICS adalah peluang investasi yang dihadirkan melalui New Development Bank (NDB). Bank ini memberikan pendanaan untuk proyek infrastruktur, yang secara langsung mendukung pembangunan ekonomi negara-negara anggotanya. Selain itu, BRICS berperan penting dalam diversifikasi ekonomi global dengan menciptakan alternatif dari dominasi ekonomi dan perdagangan negara-negara maju, memberikan ruang lebih luas bagi negara berkembang untuk berkontribusi dalam ekonomi dunia.
Namun, BRICS juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang signifikan. Salah satunya adalah perbedaan kepentingan nasional di antara anggotanya. Setiap negara memiliki prioritas ekonomi dan politik yang sering kali sulit untuk diselaraskan dalam satu visi bersama. Selain itu, ketidakstabilan politik di beberapa negara anggota, seperti tantangan domestik yang dihadapi, dapat memengaruhi kontribusi mereka terhadap kelompok ini.
Perkembangan Terkini dan Prospek Masa Depan
BRICS terus berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Pada Januari 2025, Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh. BRICS diperkirakan akan memperluas keanggotaannya dengan mengundang negara-negara berkembang lain untuk bergabung. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat aliansi dan meningkatkan pengaruh globalnya.
Selain itu, dengan perubahan geopolitik yang cepat, BRICS semakin menekankan pada penguatan kerja sama di bidang energi, teknologi, dan perubahan iklim. Ini mencerminkan komitmen kelompok untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
BRICS adalah aliansi ekonomi yang mewakili kebangkitan negara-negara berkembang dalam tatanan ekonomi global. Meskipun menghadapi tantangan, kelompok ini tetap menjadi kekuatan yang terus tumbuh, menawarkan alternatif dan peluang baru dalam berbagai bidang. Bagi siapa pun yang ingin memahami dinamika ekonomi global, mempelajari BRICS adalah langkah yang sangat penting.