Kanal24, Malang – Melanoma, jenis kanker kulit yang agresif, kembali menjadi topik hangat setelah mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter, tutup usia pada Minggu (29/12/2024). Sebelum wafat, Carter diketahui berjuang melawan melanoma, yang telah menyebar ke hati dan otaknya. Kasus ini menjadi pengingat betapa seriusnya ancaman melanoma, yang meskipun hanya mencakup 1% dari seluruh kasus kanker kulit, bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat kanker kulit.
Baca juga : Tokoh Perdamaian Dunia & Mantan Presiden AS, Jimmy Carter Wafat
Menurut laporan American Cancer Society Journal (2023), melanoma adalah bentuk kanker kulit paling agresif yang membutuhkan perhatian serius karena tingkat pertumbuhannya yang cepat. Pemahaman mendalam tentang melanoma, penyebabnya, cara pencegahan, dan pengobatannya sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Apa Itu Melanoma?
Melanoma adalah kanker yang berkembang pada melanosit, sel-sel yang menghasilkan pigmen kulit. Penyakit ini sering kali terabaikan pada tahap awal karena gejalanya tampak seperti lesi kulit biasa, tetapi memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat.
Melanoma biasanya muncul sebagai lesi kulit baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada. Gejalanya meliputi perubahan warna, ukuran, atau bentuk tahi lalat, serta munculnya luka yang tidak sembuh. Melanoma lebih sering terjadi pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, tangan, dan kaki. Namun, melanoma juga dapat berkembang di area yang jarang terkena matahari, seperti telapak kaki, kuku, atau selaput lendir.
Menurut buku Cancer of the Skin oleh Rigel, D.S. (2021), melanoma dapat berkembang dari tahi lalat biasa yang berubah menjadi ganas akibat mutasi genetik yang dipicu oleh paparan sinar ultraviolet (UV). Buku ini juga menyebutkan bahwa melanoma sering kali tidak terdeteksi dini karena tampak seperti lesi jinak, yang membuat pemeriksaan kulit rutin menjadi sangat penting.
Faktor Risiko Melanoma
Beberapa faktor risiko melanoma meliputi:
- Paparan Sinar UV: Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau perangkat tanning adalah penyebab utama melanoma. Paparan ini dapat merusak DNA dalam sel kulit, menyebabkan mutasi yang memicu pertumbuhan kanker. Informasi ini dikuatkan oleh Skin Cancer Foundation, yang mencatat bahwa sinar UV adalah penyebab langsung lebih dari 90% kasus melanoma.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita melanoma, risiko Anda meningkat secara signifikan.
- Kulit Cerah: Orang dengan kulit cerah, rambut pirang atau merah, dan mata berwarna terang memiliki risiko lebih tinggi, seperti yang dijelaskan dalam artikel penelitian di Mayo Clinic.
- Tahi Lalat: Memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat yang tidak biasa (atipikal) meningkatkan risiko melanoma, terutama jika tahi lalat ini sering terkena sinar matahari.
Pencegahan Melanoma
Pencegahan melanoma melibatkan penghindaran paparan sinar UV secara berlebihan. Langkah-langkah berikut dapat membantu:
- Gunakan Tabir Surya: Menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih setiap hari dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Skin Cancer Foundation merekomendasikan aplikasi ulang setiap dua jam, terutama setelah berenang atau berkeringat.
- Kenakan Pakaian Pelindung: Pakaian seperti topi lebar, kacamata hitam, dan baju berlengan panjang memberikan perlindungan tambahan.
- Hindari Tanning Beds: Paparan sinar UV buatan dari perangkat tanning meningkatkan risiko melanoma hingga 75%, terutama pada remaja dan dewasa muda, menurut penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Dermatology.
- Pemeriksaan Kulit Rutin: Melakukan pemeriksaan kulit secara rutin untuk mendeteksi perubahan mencurigakan pada tahi lalat atau lesi kulit lainnya sangat penting.
Diagnosis Melanoma
Melanoma didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan biopsi kulit. Dalam proses diagnosis, dokter sering menggunakan kriteria ABCDE:
- Asymmetry (Asimetri): Lesi berbentuk tidak simetris.
- Border (Tepi): Tepi tidak rata atau tidak jelas.
- Color (Warna): Warna yang bervariasi atau tidak seragam.
- Diameter: Lesi berdiameter lebih dari 6 mm.
- Evolving (Perubahan): Adanya perubahan ukuran, bentuk, atau gejala seperti gatal atau berdarah.
Pengobatan Melanoma
Pengobatan melanoma tergantung pada stadium penyakit:
- Stadium Awal: Pengangkatan lesi melalui pembedahan sering kali cukup untuk menyembuhkan melanoma.
- Stadium Lanjut: Terapi tambahan seperti imunoterapi, terapi target, kemoterapi, atau terapi radiasi mungkin diperlukan. Informasi ini didukung oleh Mayo Clinic, yang menyatakan bahwa terapi target dan imunoterapi memberikan hasil signifikan dalam meningkatkan angka kelangsungan hidup pada pasien melanoma lanjut.
Melanoma adalah ancaman serius yang dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi dini. Dengan mengenali faktor risiko, mengambil langkah pencegahan, dan melakukan pemeriksaan rutin, kita dapat mengurangi angka kejadian melanoma. (din)