Kanal24, Malang – Buku “Start With Why” karya Simon Sinek memperkenalkan Konsep Golden Circle yang menjadi landasan penting bagi perusahaan dan individu yang ingin membangun kesuksesan berkelanjutan. Golden Circle terdiri dari tiga elemen utama: Why (mengapa), How (bagaimana), dan What (apa). Sinek menekankan bahwa organisasi atau individu yang benar-benar inspiratif selalu memulai dari Why—yaitu alasan mendasar, tujuan, atau visi yang menjadi dasar segala tindakan mereka. Dengan memprioritaskan Why, mereka mampu menciptakan loyalitas yang kuat dan dampak yang lebih besar dalam jangka panjang.
Dilansir dari podcast Fellexandro Ruby, entrepreneur dan speaker terkenal, membahas buku yang sangat berpengaruh, Start With Why karya Simon Sinek. Melalui episode tersebut, Ruby tidak hanya membacakan isi buku tetapi juga menyampaikan insight penting yang ia pelajari dan aplikasikan dalam kehidupannya. Ruby menekankan bahwa konsep “Why” adalah inti dari setiap tindakan yang bisa mengubah hidup seseorang.
“Di episode ini, sebelum kita lanjut, coba ambil kertas atau ponselmu dan gambarlah tiga lingkaran. Nanti saya jelaskan apa maksudnya,” kata Ruby membuka diskusi. Ruby kemudian membahas betapa pentingnya memiliki alasan kuat di balik setiap tindakan. Mengambil contoh dari tokoh-tokoh besar seperti Steve Jobs, Wright Brothers, dan Martin Luther King Jr., Ruby menjelaskan bahwa kesuksesan mereka tidak datang dari kecerdasan atau kekayaan, melainkan dari tujuan yang jelas dan kuat.
“Buku Start With Why ini memberikan pemahaman bahwa orang-orang seperti Steve Jobs, yang menciptakan Apple, Wright Brothers, yang berhasil menciptakan pesawat, dan Martin Luther King Jr., yang memperjuangkan hak-hak sipil, semua memiliki satu kesamaan—mereka memiliki alasan yang sangat kuat untuk apa yang mereka lakukan,” jelas Ruby. “Mereka memiliki ‘Why’ yang sangat kuat, dan itu yang membuat mereka bisa menggerakkan banyak orang untuk mendukung ide mereka.”
Ruby kemudian memperkenalkan konsep Golden Circle, yang terdiri dari tiga lingkaran: Why, How, dan What. Why atau “mengapa” adalah alasan utama mengapa seseorang atau perusahaan melakukan sesuatu. How adalah cara bagaimana mereka mencapai tujuannya, dan What adalah produk atau hasil dari tindakan tersebut. Ruby mengajak para pendengarnya untuk merenungkan lingkaran-lingkaran tersebut dalam konteks kehidupan mereka sendiri, baik di dunia bisnis maupun dalam kehidupan pribadi.
Dia memberikan contoh bagaimana perusahaan Apple tidak hanya menjual produk seperti komputer dan smartphone, tetapi mereka menjual pengalaman dan sistem yang terintegrasi dengan sangat baik, membuat pengguna merasa nyaman dan setia terhadap merek tersebut. “Apa yang dijual Apple? Ya, gadget. Tapi yang membuat orang jatuh cinta pada mereka adalah ‘Why’-nya. Mereka menjual user experience yang seamless dan menarik,” tambah Ruby.
Lebih jauh lagi, Ruby menjelaskan bahwa hidup sehari-hari kita sering kali dipengaruhi oleh manipulasi, seperti diskon harga, tekanan sosial, atau rasa takut akan kehilangan kesempatan. Manipulasi seperti itu, menurut Ruby, hanya menghasilkan loyalitas jangka pendek dan hubungan yang transaksional. Sebaliknya, tujuan yang jelas dan mendalam akan membangun kesetiaan jangka panjang, baik dalam bisnis maupun dalam kehidupan pribadi.
“Misalignment atau ketidakselarasan antara apa yang kita lakukan dan nilai-nilai kita sendiri dapat menyebabkan burnout, stres, hingga masalah kesehatan fisik,” jelas Ruby, mengutip berbagai studi psikologis. Dengan menggunakan contoh-contoh nyata, Ruby mengajak pendengarnya untuk tidak terjebak dalam pola pikir yang hanya berfokus pada uang, ketenaran, atau tekanan dari luar.
Di penghujung episode, Ruby mengajak pendengarnya untuk lebih sadar dalam mengambil keputusan berdasarkan emosi dan intuisi, bukan sekadar logika semata. “Golden Circle ini enggak cuma buat bisnis, tapi juga buat hidup kita. Temukan ‘Why’ yang kuat, maka apapun yang kita lakukan akan lebih bermakna dan berkelanjutan,” ujar Ruby.
Ruby mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kekuatan unik dalam diri mereka yang bisa membawa perubahan besar, asalkan mereka menemukan dan memahami “Why” mereka dengan jelas. “Saya sendiri sekarang menyebut diri saya sebagai ‘guide’ untuk generasi muda agar mereka bisa menemukan kekuatan mereka tanpa mengorbankan kualitas hidup mereka,” kata Ruby, mengakhiri diskusi dengan refleksi pribadinya.
Dengan penyampaian yang inspiratif dan membumi, Ruby berhasil mengajak pendengarnya untuk lebih merenung dan mempraktikkan konsep Start With Why dalam kehidupan mereka sehari-hari. Episode ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan sejati tidak hanya soal mencapai sesuatu, tetapi juga tentang memiliki alasan yang jelas di balik setiap tindakan. (nid)