Kanal24 – Hasil baik dari uji coba pemberian fomepizole kepada pasien anak gagal ginjal akut mendorong keputusan pemerintah untuk berupaya mempercepat kedatangan pasokan fomepizole ke Indonesia.
“Jadi pasien itu biasanya ginjalnya terganggu dia enggak bisa kencing, enggak bisa keluar air seni, tapi begitu dikasih obat (fomepizole, red.) mereka mulai keluar sedikit demi sedikit, ada yang sudah mulai banyak, dan yang tadinya tidak sadar mulai sadar kembali,” terang Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pada media selepas rapat internal yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (24/10/2022).
“Kita akan percepat kedatangannya di Indonesia sehingga 245 (pasien) yang masuk dan mungkin masih agak sedikit bertambah itu kita bisa obati dengan baik,” ujarnya.
Ia mengatakan Indonesia sejauh ini telah menerima 20 vial fomepizole dari Singapura dan dijadwalkan menerima 16 vial lagi dari Australia paling lambat Selasa besok.
“Kita sedang proses untuk beli dari AS, mereka punya stok enggak terlampau banyak di sana. Kita juga sekarang sedang dalam proses untuk beli dari Jepang, mereka ada stok sekitar 2.000-an,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pemberian fomepizole merupakan hasil diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Gambia.
Beberapa ahli farmakologi Indonesia juga telah melakukan penelitian terhadap fomepizole, yang hasilnya menunjukkan bahwa obat tersebut paling efektif.
Menkes menjelaskan bahwa fomepizole awalnya diberikan dalam satu botol per anak, diikuti dengan empat dosis.
“Dan kita sudah lakukan tes, kalau itu diberikan dengan dosis seusai analisa teman-teman di RSCM (Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo) itu perbaikan ginjalnya terasa,” ujarnya.
Hasil pemberian fomepizole kepada sepuluh dari 11 pasien AKI di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menunjukkan kondisi pasien membaik dan sebagian stabil.
Menkes menuturkan, pasien yang awalnya tidak bisa buang air kecil, bahkan cuci darah pun tidak membawa perbaikan, namun setelah diberikan obat, berangsur-angsur mulai membaik.
Dia memastikan bahwa fomepizole akan diberikan secara gratis kepada semua pasien yang membutuhkan.
“Kami akan memberikan obatnya kepada pasien AKI secara gratis. Ini kesiapan yang kami lakukan untuk menyediakan penawarnya untuk distribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien AKI,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi menjelaskan, sejauh ini penyakit ginjal akut pada anak mencapai 245 kasus di 26 provinsi dan angka kematiannya 141 atau 57,6%. Dipastikan penyakit ginjal akut pada anak tersebut disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dalam obat sirop.