KANAL24, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap ke depan Bursa Efek Indonesia bisa lebih optimis. Ia berharap BEI bisa melanjutkan IPO bagi perusahaan teknologi asal Indonesia, seperti Bukalapak yang telah berhasil IPO tahun lalu.
“Pertama kita dapat Kami laporkan bahwa Bursa depan diharapkan lebih optimis. Kemudian, terkait dengan teknologi tahun kemarin kita sudah bisa melaunch IPO Bukalapak salah satu yang terbesar di Asia sebesar Rp 21,9 triliun ini perlu dilanjutkan,” kata Airlangga dalam pembukaan perdagangan saham BEI Tahun 2022, Jakarta, Senin (3/1/2021) yang disiarkan lewat Youtube.
Salah satu startup unicorn Indonesia, Bukalapak, telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Agustus 2021. Bukalapak mengusung nama PT Bukalapak.com Tbk dengan kode emiten
BUKA di pasar modal Indonesia.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan Pemerintah akan tetap melanjutkan kegiatan pemulihan ekonomi nasional, dan memperkuat persiapan presidensi G20, serta adanya perjanjian dagang Regional Comprehensive Economic Partnership ( RCEP ) diharapkan bisa mendukung pasar modal.
“Terkait dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional kita lanjutkan, dan terkait dengan presidensi G20 dan berlakunya RCEP perdagangan terbesar di regional diharapkan ini memberikan dukungan kepada pasar modal,” ujar Airlangga.
Indonesia dipastikan tidak ikut menikmati implementasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan atau Regional Comprehensive Economic Partnership ( RCEP ) pada 1 Januari 2022, seiring dengan belum rampungnya proses ratifikasi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembahasan ratifikasi RCEP telah diselesaikan di tingkat Komisi VI DPR RI dan dijadwalkan bisa dibawa ke paripuran pada kuartal I/2021. Dengan demikian, implementasi oleh Indonesia setidaknya bisa dimulai pada awal tahun.
“Tentu konsekuensinya kita tidak berlaku 1 Januari 2022, tetapi berlaku sesudah ratifikasi di DPR RI, kemudian diundangkan oleh pemerintah. Jadi siklusnya demikian dan diharapkan dalam waktu dekat ini sudah bisa diratifikasi,” kata Airlangga.
Tujuh negara Asean dan 5 negara non-Asean peserta RCEP telah menyelesaikan ratifikasi dan dijadwalkan menerapkan perjanjian ini pada Sabtu (1/1/2022). Beberapa negara yang belum merampungkan ratifikasi selain Indonesia adalah Filipina dan Malaysia.(sdk)