KANAL24, Malang – Menkumham dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) menjawab untuk saling menghargai antar suku bangsa, tanpa melihat seberapa kecilnya suatu komunitas tertentu.
Acara dengan tema “Bela Negara Sejak Muda” tersebut dihadiri oleh 17.588 mahasiswa baru, pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) mendatangkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof. Yasonna H, Laoly. SH. MSc., PhD. pada kamis (14/09/2023) di gedung Samantha Krida.
Asalnya seorang mahasiswa bernama Grace dari Fakultas Vokasi, bersoal mengenai Indonesia yang kaya akan budaya dan suku bangsa tetap berharmoni sosial, tanpa merusak satu sama lain dalam upaya bela negara.
Menkumham mengatakan untuk selalu bertanggung jawab bersama bagi setiap warga Indonesia, dan untuk mewujudkannya, kita harus saling bahu membahu tanpa memandang latar belakang budaya yang kita miliki. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama. Dalam merapatkan barisan untuk bela negara, kita harus menghargai perbedaan tersebut sebagai aset yang memperkuat kesatuan kita. Melalui kerjasama yang harmonis antara berbagai latar belakang budaya, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara kita.
“Kita harus merapatkan barisan, bergandengan tangan, jadi ini komplimenter ya. Ada yang ahli akuntansi, fisika, petani yang menanam beras, singkong,” ucap Yasonna.
Dari hal ini kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam pekerjaan yang dimiliki oleh rakyatnya. Dari pedalaman hutan hingga gemerlap perkotaan, kita dapat menyaksikan berbagai profesi yang mencerminkan semangat “Bhineka Tunggal Ika,” atau “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Mulai dari nelayan yang mengarungi samudra luas hingga petani yang merawat tanah subur untuk kita makan.
Menkumham menjelaskan pula pentingnya untuk tidak meremehkan hal-hal kecil dalam upaya menghargai keanekaragaman ini. Setiap tindakan kecil, seperti keramahan sehari-hari atau sikap saling menghormati, adalah langkah yang dapat memperkuat persatuan di antara kita semua. Dengan menerima dan menghargai perbedaan dalam profesi, keyakinan, dan budaya, kita dapat memelihara semangat persatuan yang telah menjadi landasan kuat Indonesia selama ini.
“Buat contoh dirimu sendiri yang menghargai kebhinekaan, berbeda tapi kita adalah satu bangsa. Jangan sombong, betapa kecilnya sesuatu, jangan kamu pikir dia tidak berguna,” ujar Menkumham.
Kemudian, dilanjutkan, “no matter how small they are, atau komunitas itu, dia adalah bagian daripada harmoni dari suatu suku bangsa,” pungkasnya. (khs)