Kanal24, Malang – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan aman, baik secara fisik maupun mental. Melalui kolaborasi antara Unit Layanan Terpadu Kekerasan Seksual dan Perundungan (ULT KSP FPIK), Dharma Wanita Sahabat Kampus FPIK, serta BEM FPIK UB, kegiatan Bakti Sosial bertajuk “Mental Health Corner” kembali digelar dan mendapat sambutan hangat dari sivitas akademika.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk respons terhadap tingginya kebutuhan akan layanan konseling dan terapi mental di lingkungan kampus, terutama bagi mahasiswa yang mengalami tekanan psikologis, perundungan, maupun kasus kekerasan seksual. Dalam pelaksanaannya, Mental Health Corner menyediakan layanan konseling, Access Bars Therapy, serta Pranic Psychotherapy yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para mahasiswa dan dosen yang membutuhkan.
Baca juga:
FPIK UB Berdayakan YPAC Kota Malang melalui Budidaya Lele Bioflok
Pendekatan Holistik untuk Kesehatan Mental
Wiwin Lukitohadi, S.H., S.Psi., CHRM., selaku Kepala Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan, Alumni, Kerja Sama dan Kewirausahaan Mahasiswa FPIK, yang juga berperan sebagai konselor profesional, menyampaikan bahwa layanan ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan di kampus, termasuk mereka yang selama ini merasa kesulitan menyampaikan beban mentalnya.
“Kadang mahasiswa tidak tahu harus bercerita ke siapa. Mereka hanya bisa memendam, dan ini yang berbahaya. Maka kami bantu mereka melalui terapi doa dan stimulasi titik-titik pada kepala agar bisa ‘release’ dan kembali mengatur langkah ke depan,” jelas Wiwin.
Wiwin juga menambahkan bahwa kegiatan Mental Health Corner tidak hanya bersifat insidental, tetapi hadir di momen-momen penting seperti penyambutan mahasiswa baru, Hari Ibu, Hari Kesehatan Mental Dunia, dan Dies Natalis FPIK setiap bulan Oktober. Hal ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dan perhatian berkelanjutan dari tim ULT KSP FPIK dan Dharma Wanita Sahabat Kampus.
Komitmen Dharma Wanita Sahabat Kampus
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) FPIK UB, Rina Hernugraheni, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kali kedua diselenggarakan dan akan terus dilanjutkan. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan ruang aman dan nyaman bagi warga kampus untuk mengakses layanan kesehatan mental secara gratis dan profesional.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah kedua kalinya kami adakan. Tujuan kami untuk memberikan pelayanan konseling dan terapi, terutama bagi warga FPIK, dan ternyata respon dari luar fakultas pun sangat positif,” ujarnya.
Rina juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Ibu Mimin selaku perwakilan kampus yang telah membantu mewujudkan kegiatan ini.
Antusiasme dan Harapan ke Depan
Kegiatan ini disambut baik oleh mahasiswa maupun dosen yang hadir. Banyak dari mereka yang merasa lebih lega dan terbantu setelah menjalani sesi terapi dan konseling. Bahkan, ada mahasiswa yang langsung mendapatkan terapi saat kegiatan berlangsung karena dinilai membutuhkan penanganan segera.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di FPIK, tetapi bisa menjangkau fakultas lain di UB. Karena kebutuhan akan kesehatan mental itu luas dan nyata,” pungkas Rina.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan dari berbagai elemen kampus, kegiatan Mental Health Corner menjadi salah satu bentuk nyata komitmen FPIK UB dalam menciptakan kampus yang peduli dan ramah kesehatan mental. Semoga ke depannya kegiatan ini dapat diperluas dan dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari budaya kampus yang sehat dan inklusif. (nid/bel)