Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan komitmen dalam mendukung kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025. Menuju Pimnas 2025, PKM Center bersama dosen pembimbing dan mahasiswa mengikuti kegiatan konsinyering finalisasi proposal PKM 2025, yang digelar sebagai tahapan penting sebelum proposal diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk diseleksi dan didanai (24/05/2025).
Inggita Kusumastuty, S.Gz., M.Biomed., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang saat ini juga menjabat sebagai Pembina PKM Center UB, menjelaskan bahwa proses panjang seleksi internal telah dimulai sejak Januari 2025, dengan total sekitar 700 proposal masuk pada tahap awal.
Baca juga:
Prototipe Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan UB

“Alhamdulillah, dari 700 proposal tersebut, sekitar 500 proposal berhasil lolos seleksi tahap pertama di internal UB. Selanjutnya, melalui seleksi tahap dua, dipilihlah proposal-proposal terbaik yang akan kami ajukan ke Dikti,” terang Inggita.
Sebagai kampus yang tergolong dalam klaster 1 nasional, Universitas Brawijaya memperoleh kuota sebanyak 240 proposal untuk PKM Pendanaan yang terbagi dalam delapan bidang, serta 70 proposal untuk skema PKM Insentif yang mencakup dua bidang, yaitu Gagasan Tertulis (GT) dan Artikel Ilmiah (AI).
Inggita juga menyampaikan bahwa proses konsinyering ini melibatkan lebih dari 30 reviewer internal dari berbagai fakultas, serta dukungan penuh dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang turut berperan aktif dalam menyempurnakan proposal mahasiswa.
“Ini bukan hanya kerja akademik, tapi kerja kolaboratif yang luar biasa antara mahasiswa, dosen pembimbing, tim reviewer, dan UKM. Mereka semua bekerja sama menyempurnakan proposal agar benar-benar siap untuk dikirimkan dan didanai,” imbuhnya.
Potensi Inovasi dan Keterlibatan Mahasiswa Baru
Yang menarik, pada tahun ini tidak hanya mahasiswa dari angkatan 2022 dan 2023 yang berpartisipasi, tetapi juga mahasiswa baru dari angkatan 2024. Menurut Inggita, ini menunjukkan antusiasme dan keberanian mahasiswa baru dalam berkarya serta berpikir inovatif sejak awal masa studi mereka.
“Inovasi-inovasi tahun ini sangat beragam dan orisinal. Kami melihat potensi besar untuk memperoleh pendanaan dari Dikti. Banyak ide-ide segar yang muncul dan bahkan beberapa di antaranya sangat aplikatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Menuju PIMNAS 2025
Meski saat ini belum memasuki tahap Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Inggita menyatakan bahwa seluruh proses sedang diarahkan menuju tahap tersebut, yang diperkirakan akan berlangsung pada Oktober 2025. Ia menegaskan bahwa pendampingan tidak hanya berhenti setelah pengajuan proposal, tetapi akan terus dilanjutkan hingga pelaksanaan program dan pelaporan hasil.
“Ini adalah proses panjang, kurang lebih 10 bulan sejak penyusunan hingga pelaksanaan. Tapi kami semua akan terus membersamai mahasiswa agar tidak berhenti di tengah jalan. Harapannya tentu saja, capaian kita di PIMNAS 2025 bisa lebih baik dari tahun lalu, di mana UB berhasil menempati peringkat keempat nasional,” jelasnya.
Baca juga:
ENGINEEDS 2025 Menjadi Tantangan dan Inovasi Mahasiswa FT UB
Sebagai penutup, Inggita memberikan pesan semangat kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam PKM tahun ini. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan dalam PKM bukan hanya soal juara, tetapi tentang proses, kerja keras, dan pembentukan karakter ilmiah mahasiswa.
“Jangan pernah lelah dan berhenti di tengah jalan. Apa yang sudah kalian mulai, perjuangkanlah sampai akhir. Karena dalam perjalanan PKM ini, kalian tidak sendiri. Ada kami semua yang akan terus mendampingi,” pungkasnya. (nid/bel)