Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Menurut Pakar UB, Drainase Malang Perlu Revolusi

Einid Shandy by Einid Shandy
May 9, 2025
in Gaya Hidup
0
Menurut Pakar UB, Drainase Malang Perlu Revolusi

Ilustrasi drainase (Pexels)

4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Masalah banjir di Kota Malang kembali mencuat ke permukaan seiring intensitas hujan yang kian meningkat. Dalam menyikapi kondisi ini, pakar tata kota dari Universitas Brawijaya (UB), Fauzul Rizal Sutikno, ST., MT., Ph.D., memberikan pandangan mendalam terkait sistem drainase dan perencanaan tata ruang yang selama ini diterapkan.

Menurutnya, akar persoalan drainase tidak bisa dilepaskan dari perubahan tata guna lahan yang mengabaikan kawasan resapan air. “Logikanya, semakin tertutup area resapan, maka air akan mencari lokasi terendah untuk mengalir. Ketika ruang terbuka hijau dan permukaan resapan makin sempit, banjir menjadi keniscayaan,” ujar Fauzul saat diwawancarai.

Baca juga:
Pakar Kota UB Soroti Walkability dan Tantangannya di Malang

Pakar Tata Kelola dari Universitas Brawijaya (UB), Fauzul Rizal Sutikno, ST., MT., Ph.D. (Inid/Kanal24)

Ia menambahkan bahwa drainase klasik yang selama ini digunakan hanya berfokus pada pembuangan air secara cepat ke saluran primer atau sungai. Padahal, kata dia, sistem ini sudah seharusnya diperbaharui. “Kalau hanya sekadar membuang air secepat mungkin, itu bisa saja, tetapi belum tentu menyelesaikan masalah banjir secara menyeluruh,” ungkapnya.

Fauzul mengungkapkan bahwa konsep pengelolaan air urban seharusnya tidak hanya membuang air, tapi juga menyerap air ke dalam tanah. Ia mencontohkan keberadaan sumur injeksi di kampus UB yang dibangun pada era Rektor Prof. Bisri. “Itu sangat efektif. Air langsung ditembakkan ke bawah tanah. Hasilnya, daerah yang dulunya langganan banjir kini jauh lebih aman,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti minimnya pengawasan terhadap saluran drainase tertutup. Salah satu contoh nyata adalah Jalan Soekarno Hatta. Menurut pengamatannya, ada beberapa inlet (lubang masuk air) yang justru berada lebih tinggi dari permukaan jalan. “Kalau inlet-nya lebih tinggi 30 cm dari jalan, berarti air harus menggenang dulu 30 cm sebelum masuk ke saluran. Ini kan absurd,” ujarnya tegas.

Fauzul juga menyinggung temuan menarik terkait saluran drainase lama peninggalan Belanda yang belum teridentifikasi. “Seperti di Jalan Bandung, tanah tiba-tiba ambles. Dugaan saya, itu jaringan drainase lama yang tidak terpetakan. Padahal, ada teknologi radar bawah tanah yang bisa memetakan saluran ini. Sayangnya, mahal dan belum jadi prioritas,” imbuhnya.

Ia pun menyayangkan reaksi publik yang seringkali baru bereaksi ketika ada banjir. “Selama tidak banjir, masyarakat tidak peduli. Tapi ketika satu titik bermasalah, langsung ramai-ramai menyebut kota ini darurat banjir. Padahal, pengelolaan drainase itu tidak kasat mata. Ini yang saya sebut fenomena NIMBY atau ‘Not In My Backyard’,” kata Fauzul.

Dari sisi penganggaran, ia mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Malang yang kini mulai berani menerapkan sistem drainase ganda, bahkan membongkar badan jalan untuk pemasangan saluran baru. Namun, ia menekankan perlunya kesinambungan dan koordinasi antarinstansi. “Seringkali jalan-jalan utama yang banjir itu bukan dikelola oleh Pemkot, tapi Pemprov. Nah ini jadi masalah koordinasi. Padahal, masyarakat tidak peduli siapa yang bertanggung jawab. Yang mereka tahu, rumahnya kebanjiran,” tegasnya.

Ilustrasi pembuangan air (Pexels)

Baca juga:
Catatan Prof. Pitojo untuk Bakal Calon Dekan FT UB

Terkait wacana pemotongan pohon demi pelebaran jalan atau saluran, Fauzul mengingatkan agar tidak gegabah. “Pohon itu punya peran besar dalam menyerap air. Jangan sampai kita kehilangan fungsi ekosistem demi solusi instan,” pesannya.

Ia juga mendukung penerapan solusi skala rumah tangga seperti pembuatan sumur resapan di lingkungan warga. Namun demikian, ia menekankan bahwa komponen utama tetap berada pada drainase kota yang dikelola oleh pemerintah.

“Selama drainase dikelola dengan baik, seharusnya banjir bisa dikendalikan. Tapi kalau hanya sporadis dan tanpa data yang solid, maka kita akan terus berkutat pada masalah yang sama tiap musim hujan,” pungkasnya. (nid)

Post Views: 69
Tags: drainasedrainase malangFakultas Teknik UbFTft ubKANAL24kanal24.co.idPakar UBPerencanaan Wilayah & KotaPWK UBuniversitas brawijaya
Previous Post

OJK Dorong Mahasiswa Jadi Cerdas Finansial

Next Post

Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul

Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul

Partisipasi Pemilih Pildek FT UB Capai 96%, Prof. Hadi Suyono Unggul

May 9, 2025
Menurut Pakar UB, Drainase Malang Perlu Revolusi

Menurut Pakar UB, Drainase Malang Perlu Revolusi

May 9, 2025
OJK Dorong Mahasiswa Jadi Cerdas Finansial

OJK Dorong Mahasiswa Jadi Cerdas Finansial

May 9, 2025
Investasi Jepang di Indonesia Naik Drastis

Investasi Jepang di Indonesia Naik Drastis

May 9, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023