Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) secara resmi mengangkat Prof. Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D., sebagai profesor pertama di bidang Ilmu Hubungan Masyarakat dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Upacara pengukuhan ini dilaksanakan di Gedung Samantha Krida (19/6/2023) bersama dengan Prof. Dr. Ir. Surjono dari Fakultas Teknik (FT) yang diangkat sebagai profesor dalam bidang Ilmu Perencanaan Kota.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Rachmat Kriyantono akan membahas penelitiannya mengenai Penerapan Model Excellence Plus pada bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan praktik Humas Pemerintah agar dapat memenuhi perannya sebagai penanggung jawab sistem komunikasi lembaga yang mendukung pelayanan publik di era digital.
Model Excellence Plus menyiratkan bahwa peran Humas tidak hanya terbatas pada tingkat manajerial, tetapi juga diakui sebagai bagian dari kelompok yang berpengaruh dalam staf organisasi. Humas memiliki kepercayaan untuk menjadi perantara dalam menyampaikan aspirasi dan masalah yang dihadapi oleh staf di tingkat menengah dan bawah kepada pimpinan organisasi.
Dalam model tersebut, disebutkan bahwa terdapat penerapan prinsip akomodatif dan advokasi dari Teori Kontingensi Akomodasi, serta prinsip kearifan lokal sebagai metode untuk melaksanakan fungsi dan peran Humas.
“Agar makin menguatkan Humas pemerintah, maka disarankan Model Excellence Plus harus diimbangi dengan persepsi pimpinan yang positif terhadap fungsi dan peran Humas.” katanya.
Diperlukan sinkronisasi antara peraturan Humas pemerintah yang melintasi sektor-sektor yang berbeda guna mencegah degradasi dalam praktik Humas pemerintah. Prof. Rahmat berharap agar profesi Humas dapat memperkuat eksistensinya dalam lembaga pemerintah dengan cara yang lebih baik, dengan mengadopsi prinsip-prinsip Ilmu Humas secara lebih efektif.
Dalam disertasinya yang berjudul “Perencanaan Kota Paripurna (PKP) berbasis wise city,” Prof. Dr. Ir. Surjono mengemukakan konsep perencanaan kota yang melibatkan aspek teknokratis dan aspirasi untuk mencapai kota paripurna yang arif. Dalam konsep tersebut, pentingnya menyeimbangkan aspek material dan spiritual dalam pengembangan kota menjadi fokus utama.
Berbeda dengan model-model perencanaan kota berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, model PKP (Perencanaan Kota Paripurna) menganggap kesejahteraan material dan spiritual sebagai elemen penting yang melambangkan tubuh dan roh kota.
PKP (Perencanaan Kota Paripurna) mengadopsi pendekatan yang mengintegrasikan tiga matra penting, yaitu lingkungan alam, lingkungan binaan, dan lingkungan manusia.
Menurut Prof. Dr. Ir. Surjono, terdapat empat fase yang harus dilalui dalam perjalanan menuju kota paripurna. Fase-fase tersebut meliputi pengentasan kemiskinan, peningkatan ketahanan, peningkatan kelayakan hunian, dan peningkatan kebahagiaan.
“Kekuatan dari PKP ini lebih responsif terhadap aspek kebahagiaan yang hakiki meliputi material dan spiritual sebagai outcome pembangunan kota, sesuai dengan kultur bangsa yang berketuhanan, dan membuka ruang kajian yang luas di masa depan. Kelemahannya adalah sulitnya mengukur apalagi menetapkan standar kebahagiaan spiritual komunitas yang majemuk dan komplek,”katanya.
Sebagai suatu entitas yang hidup, roh dari sebuah kota terletak pada penduduknya, yaitu manusia. Oleh karena itu, pembangunan kota tidak hanya berkaitan dengan pengembangan sumber daya alam, lingkungan fisik, aspek sosial, dan manusia secara materi, tetapi juga dalam hal kebahagiaan dan kesejahteraan spiritual.
Dalam penerapan model PKP ini, tahapan perencanaan perkotaan mengikuti empat fase kegiatan yang meliputi mengurangi kemiskinan, memperkuat ketahanan masyarakat dan kota, meningkatkan kualitas hidup perkotaan, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis-spiritual.
Prof. Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D. telah resmi diangkat sebagai Profesor kedua di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Profesor ke-166 di Universitas Brawijaya. Selain itu, beliau juga merupakan Profesor ke-312 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya.
Prof. Dr. Ir. Surjono, MTP telah secara resmi diangkat sebagai Profesor keenam belas di Fakultas Teknik (FT) dan Profesor ke-167 di Universitas Brawijaya. Selain itu, beliau juga menjadi Profesor ke-313 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (din)